Pintar Atur Uang: Tips agar Tak Boros Beli Oleh-Oleh Usai Mudik Lebaran

Saras Bening Sumunar - Jumat, 4 April 2025
Membeli oleh-oleh usai Lebaran.
Membeli oleh-oleh usai Lebaran. Freepik

Parapuan.co Mudik Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh banyak orang di Indonesia, bukan hanya bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman, mudik juga menciptakan suasana hangat, penuh tradisi, dan sarat dengan nilai kebersamaan.

Ketika arus balik tiba dan kamu harus kembali ke rumah untuk melanjutkan rutinitas kerja atau sekolah, ada satu kebiasaan yang seringkali tak disadari bisa menguras dompet secara signifikan, yakni membeli oleh-oleh.

Kebiasaan membawa pulang buah tangan untuk rekan kerja, tetangga, bahkan teman-teman komunitas memang telah menjadi semacam budaya tidak tertulis, di mana seseorang merasa tidak enak jika pulang tanpa membawakan sesuatu.

Sayangnya, tanpa perencanaan matang dan kontrol pengeluaran yang bijak, kebiasaan ini dapat menimbulkan efek terhadap kondisi keuangan pasca mudik. Rupanya, perilaku konsumtif pasca liburan sangat mungkin terjadi karena dorongan emosional, tekanan sosial, dan keinginan untuk memenuhi ekspektasi orang lain. 

Dalam banyak kasus, seseorang merasa terdorong untuk membeli sesuatu bukan karena kebutuhan atau kesanggupan keuangan, melainkan karena rasa sungkan atau takut terlihat 'tidak perhatian'. Ini menjadi tantangan tersendiri yang perlu dikelola secara sadar dan terencana agar tidak jatuh dalam siklus pengeluaran tidak sehat.

Untuk membantumu tetap bijak dan cerdas dalam mengelola uang saat arus balik mudik Lebaran, berikut beberapa tips agar tidak boros hanya karena membeli oleh-oleh secara impulsif:

1. Tentukan Anggaran Khusus Oleh-Oleh

Langkah pertama yang paling penting dan fundamental adalah menyusun anggaran secara jelas dan spesifik sebelum kamu berangkat mudik. Alokasikan dana tertentu hanya untuk keperluan oleh-oleh, dan jangan melebihi batas tersebut apapun alasannya.

Memiliki anggaran yang terpisah untuk setiap kategori pengeluaran akan membuat kamu lebih mudah dalam mengendalikan emosi dan keputusan impulsif. Dengan begitu, kamu tidak perlu merasa bersalah karena tidak membeli oleh-oleh mahal, sebab kamu tahu bahwa sudah ada batas logis untuk pengeluaran tersebut.

Baca Juga: Jangan Sampai Basi! Ini Cara Menyimpan Oleh-Oleh Makanan Saat Balik Mudik Lebaran

2. Buat Daftar Penerima Oleh-Oleh

Tidak semua orang perlu dibelikan oleh-oleh. Buatlah daftar siapa saja yang benar-benar perlu diberi misalnya atasan, rekan kerja dekat, atau tetangga tempat menitip rumah. Hindari membuat daftar panjang hanya karena ingin menyenangkan semua orang.

3. Pilih Oleh-Oleh yang Bernilai Emosional Bukan Material

Seringkali, orang menganggap oleh-oleh yang bagus adalah mahal atau bermerek. Padahal, oleh-oleh yang penuh makna bisa jadi jauh lebih diapresiasi, terutama jika membawa cerita dari kampung halaman kamu.

Misalnya, makanan khas daerah buatan rumah, kerajinan lokal, atau produk UMKM setempat. Misal ketika kamu berkunjung ke Solo, Jawa Tengah, Kawan Puan bisa membawa karak mentah untuk rekan-rekanmu. Unik dan belum semua orang mencoba!

4. Belanja di Pasar atau Langsung dari Pengrajin

Untuk menghindari harga yang membengkak di pusat oleh-oleh besar atau tempat wisata, belilah oleh-oleh langsung dari pasar tradisional atau pengrajin lokal. Selain lebih murah, kamu juga turut membantu perekonomian lokal.

5. Manfaatkan Promo dan Diskon

Banyak toko oleh-oleh atau gerai makanan khas yang memberikan potongan harga menjelang akhir masa liburan. Kamu bisa memanfaatkan momen ini untuk membeli oleh-oleh dengan harga lebih miring, tentunya tetap dalam batas anggaran yang sudah kamu tetapkan.

Baca Juga: 5 Oleh-Oleh Khas Magelang, Wajib Beli Usai Ikut Festival Lampion

*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).

(*)