Calon Mertua Tak Sambut Hangat saat Pertama Bertemu? Lakukan Ini

Saras Bening Sumunar - Senin, 7 April 2025
Tidak mendapatkan sambutan hangat dari calon mertua.
Tidak mendapatkan sambutan hangat dari calon mertua. CandyRetriever

Parapuan.co - Ketika seorang perempuan menjalin hubungan serius dengan pasangannya, salah satu tahapan penting yang tidak bisa dihindari adalah perkenalan dengan keluarga besar, khususnya orang tua sang kekasih.

Dalam budaya Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan persetujuan orang tua, restu dari calon mertua sering kali dianggap sebagai syarat mutlak untuk menuju jenjang pernikahan.

Sayangnya, tidak semua momen perkenalan berjalan mulus. Ada kalanya, seorang perempuan tidak mendapatkan sambutan hangat, bahkan merasa ditolak secara halus oleh calon mertua.

Situasi ini bisa sangat memukul emosi dan kepercayaan diri. Apalagi jika kamu merasa sudah bersikap sopan, menunjukkan itikad baik, dan berusaha tampil sebagai calon menantu yang ideal.

Reaksi dingin, bahkan sinis dari calon mertua bisa membuat kamu bertanya-tanya, "Apa yang salah? Apakah aku tidak cukup baik?". Perlu Kawan Puan ketahui, ketidaksukaan calon mertua tidak selalu berkaitan dengan kepribadian atau sikap kamu secara langsung.

Terkadang, mereka merasa belum siap merelakan anaknya, memiliki ekspektasi berbeda, atau membawa beban trauma masa lalu. Karena itu, kamu perlu menyikapi situasi ini secara bijak dan tidak terburu-buru mengambil keputusan emosional.

Merujuk dari laman Kompas.com, psikolog klinis dewasa Adelia Octavia Siswoyo, M.Psi mengatakan, ketika calon mertua terlihat tidak senang, perlu diingat bahwa bisa saja hal tersebut hanya asumsi belaka.

Kendati demikian, tidak ada salahnya untuk mengobservasi gestur tubuh dan mimik wajah calon mertua untuk memastikan asumsi tersebut. "Ketidaksukaan ditunjukkan dengan gestur tidak terbuka, misalnya duduknya sedikit mundur atau badannya condong ke belakang dan tidak melakukan kontak mata saat berbicara," tutur Adelia.

Ketika mengobrol pun, calon mertua hanya memberi jawaban singkat dan tidak aktif membuka obrolan. Bisa juga mereka sering menghindarimu dengan lebih banyak mengobrol dengan anak mereka, alias pasanganmu.

Baca Juga: Menantu dan Mertua Hidup Bersama? Ini 5 Konflik yang Mungkin Terjadi

"Namun, bisa juga gestur ini ditunjukkan oleh calon mertua, karena mereka canggung dan kurang nyaman dengan keberadaan orang baru," terang Adelia. Ketika menghadapi situasi semacam ini, bagaimana cara menghadapinya?

Berikut beberapa langkah penting yang bisa kamu lakukan jika tidak mendapatkan sambutan hangat dari calon mertua:

1. Jangan Langsung Menilai Dirimu Tidak Layak

Saat pertama kali merasakan penolakan atau ketidaknyamanan dari calon mertua, sangat penting untuk tidak langsung menyimpulkan bahwa kamu tidak cukup baik. Ingat, reaksi negatif mereka bisa saja berasal dari rasa khawatir kehilangan anaknya, pengalaman buruk masa lalu, bahkan ketidakpastian terhadap masa depan keluarga.

Daripada menyalahkan diri sendiri, cobalah mengamati situasi secara objektif. Mungkin mereka hanya butuh waktu untuk mengenalmu lebih dalam. Memberi kesempatan waktu bisa mengubah persepsi mereka secara perlahan.

2. Jalin Komunikasi Perlahan, Jangan Memaksakan Diri

Membangun hubungan yang sehat dan hangat dengan calon mertua memerlukan proses. Jangan terburu-buru ingin diterima dalam waktu singkat. Mulailah dengan komunikasi ringan, tunjukkan rasa hormat, dan libatkan mereka dalam hal-hal kecil, misalnya meminta pendapat atau membantu dalam kegiatan keluarga.

Hindari sikap memaksa atau berusaha terlalu keras untuk disukai, karena hal ini justru bisa membuat mereka merasa tidak nyaman atau curiga. Ketenangan dan ketulusan sering kali lebih efektif dalam menyentuh hati seseorang.

Baca Juga: Mengenal Istilah Deep Talk dan Seberapa Penting Pasangan Melakukannya

3. Tujukkan Komitmen dan Keseriusan Hubunganmu

Calon mertua akan lebih mudah menerima kehadiranmu jika mereka melihat bahwa hubunganmu dengan pasangan dibangun atas dasar komitmen yang kuat, bukan hanya cinta sesaat.

Bicarakan tentang rencana masa depan, bagaimana kamu dan pasangan bekerja sama dalam menghadapi tantangan, serta sejauh mana kamu siap untuk ikut membangun keluarga besar yang harmonis.

Kepercayaan biasanya akan tumbuh ketika mereka melihat bahwa kamu bukan hanya mencintai anak mereka, tetapi juga menghargai nilai-nilai keluarga yang dipegang.

4. Libatkan Pasangan sebagai Penengah yang Bijak

Kawan Puan tidak harus menghadapi situasi ini sendirian! Pasanganmu memiliki peran penting sebagai jembatan komunikasi antara kamu dan orang tuanya.

Diskusikan secara terbuka dengan pasangan tentang sikap calon mertua yang kamu rasakan, namun sampaikan dengan tenang dan penuh pengertian agar tidak menimbulkan konflik baru.

5. Tetap Jaga Harga Dirimu

Meskipun kamu ingin diterima, jangan sampai kamu kehilangan jati diri. Menjadi pribadi yang rendah hati bukan berarti kamu harus tunduk tanpa batas. Hindari mengubah dirimu secara berlebihan hanya demi memenuhi ekspektasi calon mertua.

Kamu tetap harus memiliki batas dan prinsip agar hubungan ini tidak menjadi beban di masa depan. Hubungan yang sehat tidak hanya melibatkan cinta, tetapi juga rasa hormat dari semua pihak, termasuk dari pihak keluarga pasangan.

Baca Juga: Alasan Penting Kenapa Istri dan Ibu Mertua Sebaiknya Tinggal Terpisah

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Simak, Strategi Menyusun Ulang Prioritas Kerja Setelah Libur Lebaran