Baca Juga: Kelas Menengah Disebut Paling Terpukul Kenaikan PPN 12 Persen, Kenapa?
- Bayar utang dari yang bunganya paling rendah dengan menyisihkan dana khusus dari awal setiap kali ada pemasukan.
- Fokus selesaikan cicilan satu per satu, dimulai dari nominal yang paling kecil agar terasa progresnya.
- Hindari menambah utang baru, terutama yang sifatnya konsumtif.
Strategi dan Perencanaan yang Realistis
Kadang, masalah keuanganmu tidak hanya satu. Bisa jadi kamu menghadapi penghasilan yang kecil dan cicilan yang besar sekaligus. Di sinilah pentingnya kamu membuat strategi keuangan yang terukur dan sesuai dengan kondisi nyata. Coba tanyakan pada dirimu:
- Dengan cara apa kamu bisa mencapai solusi tadi?
- Berapa lama waktu yang kamu butuhkan agar keuangan kembali sehat?
- Apa saja potensi, dukungan, atau sumber daya yang kamu miliki?
Solusi yang baik adalah yang bisa dijalankan secara konsisten dan bertanggung jawab. Jangan terburu-buru, tapi tetap tegas pada rencana dan tujuanmu.
Seperti yang diungkapkan Rista Zwestika, "Kadang masalahnya tidak hanya satu, jadi kamu harus siap dengan berbagai alternatif solusi. Selanjutnya tinggal pilih mana yang akan jadi prioritas untuk kamu selesaikan."
Dengan pemahaman dan komitmen yang kuat, kamu bisa keluar dari jebakan finansial dan membangun masa depan yang lebih aman.
Baca Juga: 5 Tips Keuangan untuk Perempuan Kelas Menengah Demi Mencapai Financial Freedom
(*)