Mengenal Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Rentan Terjadi pada Perempuan

Tim Parapuan - Jumat, 11 April 2025
Perempuan dengan sakit jantung
Perempuan dengan sakit jantung Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, pernahkah kamu merasa jantung berdebar kencang tanpa sebab yang jelas? Atau mungkin terasa seperti jantung berhenti sejenak, lalu berdetak lebih cepat dari biasanya? 

Gejala-gejala ini tidak selalu bisa dianggap sepele sebagai akibat stres atau kurang istirahat. Ada kemungkinan, sinyal ini berasal dari jantung yang sedang berjuang menjaga iramanya tetap stabil, kondisi yang dikenal sebagai aritmia.

Secara sederhana, aritmia merupakan kondisi ketika irama jantung menjadi tidak normal. Jantung bisa berdetak terlalu cepat (tachycardia), terlalu lambat (bradycardia), atau tidak teratur (irregular heartbeat). Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada sistem listrik jantung yang seharusnya bekerja sinkron untuk memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh.

Sayangnya, perempuan ternyata memiliki risiko yang berbeda dan unik terhadap aritmia dibanding laki-laki, baik dari segi penyebab, gejala, maupun respons terhadap pengobatan.

Berdasarkan studi dari JAMA Cardiology tahun 2022, menunjukkan bahwa setelah faktor tinggi badan diperhitungkan, perempuan memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami fibrilasi atrium dibanding laki-laki. Hal ini bukan tanpa alasan, karena hormon estrogen dan progesteron, yang berubah sepanjang siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause, memiliki pengaruh langsung terhadap sistem kelistrikan jantung.

Selain itu, struktur jantung perempuan yang cenderung lebih kecil serta respons otonom terhadap stres yang berbeda juga meningkatkan kerentanan terhadap aritmia, terutama pada kondisi tekanan emosional atau fisik tinggi. Faktor-faktor ini secara kolektif menciptakan lanskap risiko yang kompleks bagi perempuan.

Jenis-Jenis aritmia yang perlu diwaspadai

Dilansir dari American Heart Association, berikut beberapa jenis aritmia yang paling umum:

1. Fibrilasi Atrium (FA). Detak jantung menjadi sangat cepat dan tidak teratur, biasanya berasal dari bilik atas jantung atau atrium. Ini adalah bentuk aritmia paling umum dan berisiko tinggi menyebabkan stroke. Perempuan yang mengalami FA cenderung memiliki gejala lebih parah dibanding laki-laki.

Baca Juga: Risiko Penyakit Jantung Setelah Menopause Cukup Tinggi, Ini Penjelasan Pakar

2. Takikardia Supraventrikular (SVT). Detak jantung sangat cepat dan teratur, biasanya dimulai dari area di atas bilik jantung (ventrikel). Gejalanya bisa berupa jantung berdebar dan sesak napas.

3. Bradikardia. Kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat dari normal. Bisa menyebabkan kelelahan berat, pusing, atau bahkan pingsan.

4. Ventricular Tachycardia dan Fibrillation. Jenis aritmia ini berasal dari bilik jantung dan bisa sangat berbahaya karena mengganggu aliran darah ke tubuh dan otak. Biasanya membutuhkan penanganan darurat.

Gejala aritmia pada perempuan sering kali lebih halus dan justru inilah yang membuatnya berbahaya. Di antaranya:

  • Jantung berdebar atau palpitasi

  • Rasa tidak nyaman di dada

  • Pusing atau nyaris pingsan

  • Kelelahan ekstrem 

  • Napas pendek bahkan saat aktivitas ringan

Sumber: American Heart Association,JAMA Cardiology,RS Pondok Indah - Pondok Indah
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Mengenal Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Rentan Terjadi pada Perempuan