Parapuan.co - Kulit sensitif bukanlah kondisi yang asing bagi banyak perempuan, terutama di tengah gaya hidup modern yang penuh paparan polusi, perubahan suhu ekstrem, serta penggunaan berbagai produk kecantikan yang belum tentu sesuai dengan karakteristik kulit masing-masing individu.
Namun sayangnya, masih banyak dari kamu yang belum benar-benar memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan kulit sensitif, apa saja pemicunya, dan bagaimana cara menanganinya secara tepat.
Istilah kulit sensitif sering kali digunakan secara umum untuk menggambarkan kondisi kulit yang mudah bereaksi terhadap rangsangan tertentu, baik itu dari lingkungan, produk perawatan, atau bahkan perubahan emosi dan hormonal. Namun di balik istilah yang terdengar sederhana itu, tersimpan berbagai penyebab kompleks yang bisa berbeda-beda pada tiap orang.
Karena itulah, memahami penyebab kulit sensitif secara mendalam menjadi langkah awal yang penting agar kamu bisa merawat kulitmu dengan lebih tepat dan tidak memperburuk kondisinya. Merangkum dari laman Kompas.com, berikut berbagai penyebab kulit sensitif pada perempuan yang perlu kamu tahu.
1. Skin Barrier yang Rusak
Penyebab utama kulit sensitif adalah skin barrier (lapisan pelindung kulit) yang terganggu. Kawan Puan, barrier berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari iritasi atau alergen.
Jika rusak, kulit jadi lebih mudah teriritasi oleh produk skincare, cuaca, atau polusi. Lapisan pelindung ini terdiri dari lipid dan sel kulit yang menjaga keseimbangan. Bila lapisan ini melemah, zat-zat asing bisa menembus ke dalam kulit dan menyebabkan peradangan.
2. Reaksi dari Produk Kosmetik atau Skincare
Lebih lanjut, reaksi terhadap bahan kimia tertentu dalam kosmetik, sabun, parfum, dan deterjen juga memicu kulit menjadi lebih sensitif. Bahan-bahan kimia misalnya, alkohol, pewangi buatan, atau pengawet bisa menyebabkan kulit memerah, gatal, atau terbakar.
Baca Juga: Kulit Sensitif Glowing Maksimal, Ini Tips Perawatan Pasca Lebaran Wajib Coba
Kulit sensitif memiliki kecenderungan bereaksi lebih cepat terhadap zat iritan, karena sistem kekebalan kulit lebih responsif terhadap bahan asing. Jadi sebelum membeli, pastikan kamu mengetahui kandungan dalam produk kosmetik atau skincare yang kamu pilih.
3. Kondisi Kulit Tertentu
Sejumlah orang memiliki kondisi kulit tertentu seperti eksim (dermatitis atopik), rosacea, dan psoriasis bisa menyebabkan kulit menjadi sensitif. Penyakit ini membuat kulit lebih tipis, lebih cepat meradang, dan sering terasa gatal atau terbakar.
Penyakit kulit ini biasanya bersifat kronis dan berkaitan dengan reaksi imunologis yang tidak normal, membuat kulit lebih mudah rusak dan sulit mempertahankan kelembapan.
4. Gangguan Hormon, Terutama saat Menstruasi atau Kehamilan
Fluktuasi hormon yang terjadi pada perempuan, terutama saat menstruasi, masa kehamilan, atau menjelang menopause, dapat menyebabkan perubahan besar pada kondisi kulit. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron membuat kulit menjadi lebih reaktif, lebih kering, atau bahkan lebih berminyak tergantung fase siklus yang sedang dialami.
Kondisi ini menjadikan kulit lebih mudah mengalami iritasi, beberapa perempuan juga mengalami breakout atau kemerahan hebat selama masa pramenstruasi atau PMS karena sensitivitas kulit yang meningkat.
5. Paparan Polusi dan Debu dari Lingkungan Sekitar
Di kota-kota besar, kualitas udara yang buruk menjadi musuh utama kesehatan kulit. Paparan polusi udara seperti asap kendaraan, debu jalanan, hingga partikel mikroskopis lainnya bisa menyumbat pori-pori dan memicu peradangan.
Polusi udara dapat mengoksidasi sel-sel kulit, menyebabkan stres oksidatif yang merusak kolagen dan mempercepat penuaan, sekaligus memicu gejala kulit sensitif seperti rasa terbakar dan gatal.
Baca Juga: Rekomendasi Serum Andalan Dokter untuk Kulit Sensitif yang Ingin Lebih Cerah
(*)