Parapuan.co - Pasca-Lebaran, undangan pernikahan mulai berdatangan, dan Kawan Puan barangkali bingung memilih outfit terbaik untuk menghadirinya. Tapi sebelum kamu sibuk mencari gaun tercantik atau setelan yang paling hits, ada baiknya kamu tahu dulu: tidak semua pakaian cocok untuk dipakai ke kondangan.
Bahkan, beberapa jenis pakaian maupun aksesorinya bisa dianggap tidak sopan atau membuat pasangan pengantin merasa tidak nyaman. Menurut stylist pernikahan Gabrielle Hurwitz, ada beberapa aturan tidak tertulis soal fashion kondangan yang sering kali dilanggar tamu tanpa sadar.
Untuk itu, ada baiknya kamu mengikuti saran Gabrielle Hurwitz untuk tidak memakai 5 jenis pakaian ini ke resepsi pernikahan sebagaimana dikutip dari Brides!
1. Pakaian Warna Putih
Aturan klasik ini masih berlaku sampai sekarang: jangan pakai warna putih kecuali diminta secara khusus oleh pasangan pengantin. "Putih tetap dilarang, kecuali diminta secara khusus oleh pasangan," kata Hurwitz.
"Kalau kamu merasa pengantinnya cukup santai, mungkin motif putih dengan bunga warna-warni atau garis-garis masih bisa diterima. Tapi kalau pengantinnya tipe yang tradisional, lebih baik hindari apapun yang bisa dianggap terlalu putih," imbuhnya.
Hurwitz bahkan memberi tips sederhana: "Coba kamu setengah memejamkan mata. Kalau bajumu terlihat setidaknya 25 persen putih, lebih baik ganti saja."
2. Pakaian yang Tidak Sesuai Dress Code
Undangan pernikahan ada yang mencantumkan dress code untuk para tamu, dan itu bukan sekadar formalitas. "Kalau pasangan pengantin meminta dress code tertentu, pasti ada alasannya," tutur Hurwitz.
Baca Juga: Celana hingga Rok Mini, Ini Bukti Fashion Jadi Alat Gaungkan Kesetaraan
Misalnya mereka meminta black tie, kamu tidak harus menyewa tuxedo, tapi usahakan setidaknya mengenakan setelan jas berwarna gelap. Kalau merasa mahal, kamu bisa menyewa atau pinjam dari teman.
3. Jeans
Mau seberapa santai pun acaranya, jangan pernah datang ke pernikahan pakai celana jeans. Hurwitz menjelaskan, "Walau acaranya tidak formal, tetap saja itu sebuah pernikahan. Itu artinya kamu harus tampil sedikit lebih rapi sebagai bentuk penghormatan."
Kalau kamu ingin tampil kasual tapi tetap sopan, bisa pilih celana bahan warna khaki atau setelan santai. "Kalau acaranya benar-benar di halaman belakang, mungkin jaket denim masih bisa diterima, tapi saya tetap lebih memilih cardigan," tambahnya.
4. Sepatu yang Tidak Sesuai Tempat
Pilihan sepatu juga sangat penting. Jangan memaksakan diri pakai hak tinggi yang menyakitkan, apalagi di acara outdoor seperti di pantai atau taman. "Kalau kamu tidak bisa berjalan dengan hak 10 cm, ya jangan dipaksakan," kata Hurwitz.
Dia juga menegaskan pentingnya mengikuti instruksi pengantin: "Kalau mereka menikah di tempat berbatu dan menulis 'harap pakai heels blok atau flat', jangan malah datang pakai stiletto tertinggi, walau kamu merasa nyaman. Ini soal kenyamanan dan kesiapan untuk acara."
5. Gaun yang Terlalu Terbuka
Batasan "terlalu terbuka" memang berbeda-beda bagi tiap orang, tapi untuk acara pernikahan, kamu perlu mempertimbangkan lokasi dan nuansa acara. "Kalau acaranya di tempat ibadah, rasanya tidak pantas memakai sesuatu yang terlalu terbuka," ujar Hurwitz.
Dia menyarankan untuk memilih satu area tubuh yang ingin kamu tonjolkan—bukan semuanya. "Kalau kamu memakai gaun dengan belahan dada rendah, panjang roknya sebaiknya lebih sopan. Kalau punggungnya terbuka, bagian atas bisa lebih tertutup. Intinya, pilih satu bagian yang ingin ditonjolkan, bukan semua."
Datang ke pernikahan bukan hanya soal tampil cantik atau keren, tapi juga tentang menghormati momen penting orang lain. Pilihlah pakaian yang sopan, nyaman, dan sesuai tema. Dan ingat, saat ragu, lebih baik main aman daripada jadi pusat perhatian yang salah tempat.
Baca Juga: Elegan seperti Shenina Cinnamon, Ini Tips Memilih Gaun Pengantin
(*)