Parapuan.co - Teknologi berkembang cepat, tapi karier kamu tak harus ikut tergeser. Di tengah kemajuan pesat kecerdasan buatan alias AI, kamu perlu mulai memikirkan beberapa langkah ke depan.
Jangan sampai lima tahun dari sekarang, kamu terbangun dan sadar penghasilanmu raib gara-gara digantikan mesin. Ini bukan sekadar imajinasi—ini nyata, dan kamu perlu siap dari sekarang.
AI makin pintar. Beberapa profesi bahkan sudah mulai “terancam punah”. Misalnya ilustrator digital—banyak yang penghasilannya menurun karena aplikasi seperti MidJourney.
Apabila ada teknologi yang bisa melakukan pekerjaan lebih cepat dan murah, perusahaan akan memilih itu. Tapi, kamu tetap bisa bertahan asal tahu caranya. Melansir Your Tango, berikut ini lima langkah cerdas supaya AI nggak mengambil alih pekerjaan kamu!
1. Fokus ke Pekerjaan yang Belum Bisa Digantikan AI (Setidaknya untuk Sekarang)
AI mungkin canggih, tapi ada banyak hal yang belum bisa dilakukan oleh mesin/teknologi secara maksimal. Misalnya pekerjaan fisik seperti tukang ledeng, montir, atau instruktur ski.
AI juga belum bisa menggantikan sepenuhnya interaksi manusia dalam pekerjaan berbasis empati dan emosi—kayak konselor, guru anak-anak usia dini, atau pelatih pribadi. Meskipun lambat laun ruang ini bisa menyempit seiring teknologi makin maju, tapi setidaknya untuk sekarang, kamu bisa manfaatkan peluang ini.
2. Miliki Aset yang Menghasilkan Penghasilan Pasif
Pekerjaan bukan satu-satunya cara mendapatkan uang. Coba mulai bangun aset yang bisa menghasilkan pendapatan pasif. Contohnya investasi properti, bisnis yang tahan terhadap gangguan AI, atau bahkan kripto yang bisa kamu staking.
Baca Juga: Menurut Bill Gates, 3 Bidang Pekerjaan Ini Tidak Akan Punah karena AI
Menurut Rutgers School of Management, memiliki aset semacam ini bisa memberikan keamanan finansial jangka panjang dan mempercepat akumulasi kekayaan. Intinya: kamu jadi tidak sepenuhnya bergantung pada satu sumber penghasilan.
3. Terbuka dan Antusias dengan Tools Berbasis AI
Daripada takut pada AI, lebih baik kamu pelajari dan manfaatkan teknologi ini untuk mendukung pekerjaan atau bisnismu. AI bisa membantu kamu bekerja lebih cepat, lebih efisien, bahkan membuat hasil kerjamu lebih berkualitas.
Semakin kamu paham dan terbiasa menggunakan AI sekarang, semakin besar kemungkinan kamu jadi yang terdepan di masa depan. Pasalnya, mau tidak mau, AI akan jadi bagian dari banyak profesi.
4. Bangun Personal Brand yang Kuat dan Otentik
Ketika produk atau jasa kamu bisa dengan mudah ditiru, yang membuat kamu beda adalah ceritamu. Personal branding yang kuat bikin orang bukan cuma beli produkmu, tapi juga ikut nilai, gaya hidup, atau visimu.
Personal brand yang kuat bisa bantu kamu lebih menonjol, dipercaya, dan menarik peluang profesional maupun pribadi. Di era digital, keberadaanmu harus terasa berarti, bukan cuma terlihat.
5. Pelajari Skill-Stacking
Jangan cuma jago satu hal—gabungkan beberapa keterampilan untuk menciptakan nilai unik. Contohnya, kamu belajar desain website, tapi kamu makin menonjol kalau kamu juga paham copywriting dan bisa membuat halaman yang efektif menggaet pelanggan lewat email list.
Baca Juga: Jangan Takut Tergantikan! Ini Pentingnya Kembangkan Skill yang Relevan di Era Digital
Dengan menggabungkan skill yang berbeda tapi saling mendukung, kamu jadi lebih susah digantikan. AI mungkin bisa satu-satu, tapi belum tentu bisa menggabungkannya dengan nuansa manusia.
AI Itu Tantangan, Tapi Juga Peluang
Tenang saja, kamu tidak sendirian. Banyak orang sedang beradaptasi, dan itu hal yang bagus. Kreativitas dan ketahanan kita sedang diuji. Tapi ini bukan akhir dunia, kok.
Justru ini kesempatan buat kamu berkembang, belajar hal baru, dan menciptakan sesuatu yang belum tentu bisa ditiru oleh AI.
Jadi, yuk mulai dari sekarang: pikirkan masa depanmu dan langkah apa yang bisa kamu ambil hari ini. Karena yang bertahan bukan yang paling pintar, tapi yang paling siap beradaptasi.
(*)