5 Kekhawatiran yang Sering Dirasakan Perempuan saat Menjalani LDR

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 April 2025
Kekhawatiran perempuan ketika menjalani hubungan jarak jauh.
Kekhawatiran perempuan ketika menjalani hubungan jarak jauh. Antonio_Diaz

Parapuan.co - Menjalani hubungan jarak jauh atau long distance relationship (LDR) bukanlah hal mudah, terutama bagi perempuan yang secara emosional cenderung memiliki keterikatan lebih intens dengan pasangan. Ketika fisik tidak bisa saling hadir secara langsung, dan hanya bisa mengandalkan komunikasi virtual, maka muncul berbagai perasaan antara rindu, cemas, takut kehilangan, hingga kekhawatiran yang sulit diungkapkan.

Bagi sebagian perempuan, LDR bukan hanya tentang menjaga komunikasi atau merencanakan pertemuan, tetapi juga tentang perjuangan menjaga kepercayaan dan kestabilan emosi dalam keterbatasan interaksi.

Dalam kondisi LDR, kamu mungkin merasa hubungan tidak berkembang secepat atau seintim seperti pasangan yang tinggal berdekatan. Komunikasi yang kadang tersendat karena perbedaan waktu atau kesibukan masing-masing bisa memicu kesalahpahaman dan kekhawatiran.

Meski pasanganmu adalah orang yang bisa dipercaya, rasa cemas dan curiga bisa tetap menghantui, karena kamu tidak bisa menyaksikan langsung kehidupan sehari-harinya. Kekhawatiran ini bisa muncul dalam berbagai bentuk dan jika tidak dihadapi dengan dewasa, hubungan bisa menjadi rapuh.

Berikut beberapa kekhawatiran yang umum dirasakan oleh perempuan ketika menjalani hubungan jarak jauh, dijelaskan secara detail dan mendalam agar kamu bisa memahami serta mengelola perasaan tersebut.

Kekhawatiran Perempuan Ketika Menjalani Hubungan Jarak Jauh

1. Takut Pasangan Berubah dan Tidak Lagi Mencintai

Salah satu ketakutan terbesar dalam hubungan jarak jauh adalah kekhawatiran bahwa pasangan akan berubah seiring waktu dan lingkungan yang berbeda. Kamu mungkin mulai bertanya-tanya, "Apakah dia masih mencintaiku seperti dulu?" atau "Apakah aku masih menjadi prioritasnya?".

Jarak yang memisahkan bisa membuat rasa aman terganggu karena kamu tidak bisa melihat perubahan sikapnya secara langsung. Kamu tidak tahu apakah perubahan itu terjadi karena kesibukan, tekanan pekerjaan, atau memang karena perasaannya mulai berubah. Pikiran ini bisa menjadi beban emosional yang berat jika kamu tidak bisa mengekspresikan perasaanmu dengan jujur.

Baca Juga: Meski Terpisah Jarak, Pasangan LDR Tetap Bisa Merayakan Lebaran dengan Cara Intim

2. Cemas Pasangan Tertarik dengan Orang Baru

Ketika kamu berada di tempat yang berbeda dari pasangan, ada kekhawatiran bahwa ia akan bertemu dengan orang baru yang bisa saja lebih menarik secara fisik atau emosional.

Apalagi jika pasanganmu memiliki kehidupan sosial yang aktif, kamu bisa merasa cemas bahwa interaksi sehari-harinya dengan lawan jenis akan membentuk kedekatan lebih dari sekadar teman. Perasaan ini bisa sangat mengganggu dan memicu rasa tidak aman, terutama jika komunikasi kalian sedang tidak berjalan baik atau ada jarak emosional yang mulai terbentuk.


3. Takut Dikhianati

Kepercayaan adalah fondasi utama dalam hubungan jarak jauh. Namun, justru dalam LDR-lah, kepercayaan sering kali diuji. Kamu mungkin sering merasa was-was apakah pasanganmu setia atau menyembunyikan sesuatu.

Karena kamu tidak berada di sekitarnya, tidak ada cara untuk memastikan apakah dia benar-benar melakukan apa yang dia katakan. Hal kecil seperti keterlambatan membalas pesan atau perubahan nada suara saat menelepon bisa memicu kecurigaan. Ketakutan akan diselingkuhi sering kali lebih besar karena kamu tidak bisa melihat secara langsung kehidupan pasanganmu.

4. Kesepian dan Tidak Diprioritaskan

Perempuan dalam hubungan LDR sering kali merasa kesepian, terutama saat menghadapi momen-momen penting atau sulit dalam hidup. Ketika kamu ingin bercerita langsung, berbagi pelukan, atau hanya sekadar menatap wajah pasanganmu, kamu hanya bisa melakukannya lewat layar.

Baca Juga: 3 Tips Efektif Menyelesaikan Konflik Pasangan LDR, Komunikasi Terbuka!

Kamu juga mungkin merasa tidak menjadi prioritas karena pasangan terlalu sibuk atau terlihat tidak antusias menjaga hubungan. Rasa kesepian ini bisa berkembang menjadi perasaan diabaikan, dan tanpa komunikasi yang terbuka, bisa menyebabkan konflik tidak perlu.

5. Beban Komunikasi yang Tidak Seimbang

Dalam banyak kasus LDR, perempuan cenderung menjadi pihak yang lebih aktif menjaga komunikasi. Jika kamu merasa selalu menjadi orang yang menghubungi lebih dulu, mengatur jadwal video call, atau mengingatkan untuk merayakan momen penting, lama-lama kamu bisa merasa lelah.

Beban komunikasi yang tidak seimbang bisa memunculkan rasa kecewa, bahkan mempertanyakan apakah pasanganmu benar-benar peduli dan ingin mempertahankan hubungan ini.

Cara Bertahan dalam Hubungan Jarak Jauh

Merujuk dari laman Mark Mansonmenjalani hubungan jarak jauh merupakan tantangan emosional yang tidak mudah, terutama bagi perempuan karena sering kali lebih mengedepankan koneksi emosional dan keintiman dalam hubungan. Melalui endekatan yang tepat, hubungan jarak jauh tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang menjadi lebih kuat dan bermakna, misalnya dengan menetapkan jadwal komunikasi yang konsisten.

Komunikasi adalah elemen vital dalam menjaga hubungan jarak jauh tetap hidup. Kesibukan sehari-hari sering kali membuat komunikasi menjadi tantangan, namun dengan menetapkan jadwal komunikasi yang konsisten, kamu dan pasangan dapat tetap merasa terhubung.

Anggaplah waktu komunikasi ini sebagai kencan rutin. Tentukan waktu khusus untuk berbicara melalui telepon atau video call. Dengan begitu, kamu selalu memiliki sesuatu yang dinanti-nantikan dan hubungan tetap terasa dekat meskipun terpisah oleh jarak.

Pastikan juga bahwa komunikasi ini berkualitas, tidak hanya sekadar berbicara, tetapi juga berbagi perasaan, pikiran, dan pengalaman.

Meskipun menjalani long distance relationship, keromantisan tidak boleh hilang dalam hubungan, apalagi dalam hubungan jarak jauh. Meskipun terpisah oleh jarak, ada banyak cara untuk tetap menjaga keintiman dan romantisme dalam hubungan. Kirimkan pesan-pesan romantis, ungkapkan perasaan cinta, dan jangan ragu untuk menunjukkan betapa kamu merindukan pasangan.

Manfaatkan teknologi seperti panggilan video untuk menciptakan momen romantis, seperti makan malam virtual atau menonton film bersama dari jarak jauh. Ingatlah bahwa keintiman emosional juga sama pentingnya dengan keintiman fisik, jadi jangan abaikan aspek ini dalam hubungan. 

Baca Juga: Jalani Hubungan LDR, Ini Alasan Kenapa Kamu dan Pasangan Sering Bertengkar

(*)