Cara Memasak Sayuran yang Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan Jantung

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 April 2025
Kesalahan memasak sayuran yang berbahaya untuk jantung.
Kesalahan memasak sayuran yang berbahaya untuk jantung. (Chadchai Krisadapong/Getty Images)

Parapuan.co - Saat kamu memutuskan untuk hidup lebih sehat, salah satu langkah paling umum yang dilakukan adalah mulai mengonsumsi lebih banyak sayuran. Meski sayuran dikenal sebagai makanan super yang kaya akan serat, antioksidan, vitamin, dan mineral, ternyata salah cara memasak bisa mengubah manfaat baik menjadi risiko tersembunyi, terutama bagi kesehatan jantung.

Alih-alih menyehatkan, cara memasak sayuran yang kurang tepat justru bisa meningkatkan kadar kolesterol, tekanan darah, dan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. 

Kebiasaan dapur sehari-hari yang tampak sepele seperti menggoreng brokoli dengan minyak banyak atau merebus sayuran terlalu lama bisa menjadi pemicu masalah kesehatan jangka panjang.

Sementara menurut laman Kompas.com, pemilihan teknik memasak yang tidak sehat sangat berperan dalam memengaruhi nilai gizi dari makanan, terutama bagi orang-orang yang memiliki risiko penyakit jantung. Berikut penjelasan selengkapnya!

1. Penggunaan Minyak Kelapa yang Berlebihan

Minyak kelapa sering dianggap sehat karena sifat alaminya dan rasa khas yang diberikan pada masakan. Namun, minyak ini mengandung lemak jenuh cukup tinggi, yang jika dikonsumsi berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Kolesterol tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. Memasak sayur dengan minyak kelapa setiap hari, apalagi dalam jumlah banyak, bisa memperbesar peluang terjadinya gangguan jantung. Sebagai alternatif lebih sehat, pilih minyak zaitun, kanola, atau minyak alpukat yang kaya lemak tak jenuh dan lebih ramah untuk jantung.

2. Merebus Sayur Terlalu Lama

Merebus memang terlihat sebagai metode yang lebih sehat dibandingkan menggoreng, tetapi jika dilakukan terlalu lama, kandungan nutrisi penting dalam sayuran bisa hilang, terutama antioksidan dan vitamin karena larut dalam air, termasuk vitamin C dan folat. Saat sayuran direbus dalam waktu lama, bukan hanya warna dan teksturnya yang berubah, tetapi kandungan nutrisinya pun ikut terbuang bersama air rebusan.

Baca Juga: Bingung Menentukan di Pagi Hari Lebih Baik Jus Sayuran atau Jus Buah? Ini Jawabannya