Cara Memasak Sayuran yang Ternyata Tidak Baik untuk Kesehatan Jantung

Saras Bening Sumunar - Selasa, 15 April 2025
Kesalahan memasak sayuran yang berbahaya untuk jantung.
Kesalahan memasak sayuran yang berbahaya untuk jantung. (Chadchai Krisadapong/Getty Images)

Durasi dan suhu memasak memiliki peran penting dalam mempertahankan manfaat gizi pada makanan. Saat nutrisi hilang, kamu tidak lagi mendapatkan perlindungan optimal dari zat antioksidan yang bisa menangkal peradangan dan kerusakan pembuluh darah, faktor pemicu penyakit jantung.

3. Menambahkan Terlalu Banyak Garam dan Penyedap

Agar rasa sayuran lebih nikmat, tak jarang orang menambahkan garam, penyedap rasa, bahkan saus siap pakai dalam jumlah berlebih. Padahal, menurut pedoman gizi seimbang, konsumsi natrium (garam) yang terlalu tinggi bisa memicu tekanan darah tinggi (hipertensi), salah satu faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke.

Garam yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan pembesaran jantung dan gagal jantung.

4. Memasak dengan Suhu Api Terlalu Tinggi

Menggoreng atau menumis sayur dengan api terlalu besar bisa mempercepat proses memasak, tapi justru berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Panas tinggi bisa mengubah struktur kimia lemak menjadi senyawa berbahaya bagi tubuh, termasuk senyawa oksidatif yang bisa memicu peradangan. Selain itu, memasak dengan suhu terlalu panas bisa membuat minyak mencapai titik asap, menghasilkan radikal bebas yang tidak baik untuk jantung.

Gunakan api sedang saat memasak. Selain itu, pilih minyak dengan titik asap tinggi seperti minyak alpukat atau minyak biji anggur untuk menjaga kualitas nutrisi makanan.

5. Menumis Sayuran

Mentega dan margarin sering digunakan untuk menumis karena bisa memberikan aroma gurih yang menggoda. Namun, kedua bahan ini mengandung lemak jenuh dan trans yang tinggi, dan penggunaannya dalam proses memasak bisa meningkatkan risiko aterosklerosis atau penyumbatan arteri akibat penumpukan lemak. Ini tentu menjadi ancaman serius bagi jantung, terutama jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Mengenal Aritmia: Gangguan Irama Jantung yang Rentan Terjadi pada Perempuan

(*)