Parapuan.co - Financial freedom bisa diraih dengan berbagai cara, salah satunya dengan investasi emas. Namun, kini emas tidak hanya berupa fisik, tetapi juga digital. Apakah emas digital lebih menguntungkan?
Akhir-akhir ini harga emas semakin tinggi, tetapi tetap menarik minat banyak investor untuk membelinya. Ada yang membeli emas secara offline maupun online sebagai bentuk investasi untuk meraih financial freedom di masa depan.
Tren menuju financial freedom dari investasi emas juga didorong oleh kemudahan akses investasi emas digital melalui aplikasi fintech atau platform jual beli emas yang sudah terdaftar di OJK. Mulai dari nominal Rp10.000, masyarakat sudah bisa memiliki emas digital dan memantau pertumbuhannya setiap hari.
Selain itu, transparansi harga dan minimnya biaya penyimpanan juga menjadi daya tarik tersendiri. Meski sama-sama produk "emas", emas digital rasanya masih kurang populer karena tidak bisa dipegang secara fisik.
Padahal, emas fisik maupun digital sama-sama bisa diperjualbelikan, disimpan, diubah formatnya (digital ke fisik), dan bisa menghasilkan uang (likuid). Yuk, kenali perbedaannya seperti yang dijelaskan oleh perencana keuangan Rista Zwestika Reni berikut ini!
Faktor yang Membuat Emas Fisik Berbeda dengan Emas Digital
1. Format: Emas fisik bisa berbentuk batangan, koin, atau perhiasan; sedangkan emas digital berupa saldo kepemilikan yang bisa dipantau nilainya, pergerakan harganya secara real time.
2. Keamanan: Sama-sama aman, selama dibeli di toko atau platform yang terpercaya (resmi dan ilegal).
3. Penyimpanan: Untuk emas fisik dibutuhkan tempat khusus agar lebih aman dan kadang butuh biaya tambahan; sedangkan emas digital dijamin oleh pihak penyedia platform.
Baca Juga: Mengapa Tradisi Membeli Emas saat Lebaran Semakin Populer? Ini Alasan dan Manfaatnya
4. Harga: Emas fisik berupa emas batangan di toko cenderung mahal harganya; sementara emas digital harganya cenderung lebih murah dan logam mulia produksi lama atau baru diberlakukan satu harga.
5. Efisiensi: Pada emas fisik, kamu perlu datang langsung ke toko emas untuk tahu perkembangan harga atau jika ingin menjualnya kembali. Namun, pada emas digital, kamu cukup memanfaatkan internet untuk proses penjualan, pemantauan harga, dan lain-lain melalui platform yang kamu gunakan.
Perbedaan Emas Fisik dan Digital
1. Emas Fisik
Kelebihan:
- Bisa dipegang dan dilihat langsung, memberikan rasa kepemilikan yang kuat.
- Tidak bergantung pada koneksi internet, platform, atau risiko siber.
- Memiliki nilai historis dan sentimental, bisa diwariskan.
- Beberapa jenis emas (koin langka, batangan edisi terbatas) memiliki nilai koleksi yang tinggi.
Kekurangan:
- Harga biasanya lebih tinggi karena ada biaya produksi, penyimpanan, dan transportasi .
- Penyimpanan membutuhkan tempat yang aman dan berpotensi dikenakan biaya tambahan (safe deposit box).
- Proses penjualan bisa lebih lama dan harga jual mungkin lebih rendah dari harga beli.
- Memiliki risiko pencurian jika tidak disimpan dengan aman. Risiko penyimpanan (pencurian, rusak).
2. Emas Digital
Kelebihan:
- Bisa dibeli dengan modal kecil, mulai dari ribuan rupiah.
- Transaksi jual beli dilakukan secara online melalui aplikasi.
- Proses penjualan cepat dan mudah, dana bisa langsung cair.
Kekurangan:
- Bergantung pada keamanan platform, masalah teknis atau gangguan lainnya, dan kredibilitas penyedia layanan.
- Tidak bisa dipegang langsung (ada juga yang bisa dicetak tapi ada biaya cetak).
- Fisiko fluktuasi harga digital (ada platform yang mengenakan biaya transaksi atau selisih harga beli dan jual).
Baca Juga: Tips Investasi Emas Batangan VS Perhiasan, Mana yang Mau Kamu Pilih?
Tips Memilih Emas Fisik atau Emas Digital
1. Tujuan
- Emas fisik: Kalau tujuannya jangka panjang pilih emas fisik.
- Emas digital: Kalau tujuannya trading harian atau fleksibilitas, pilih emas digital.
2. Profil Risiko
- Emas fisik: Risiko teknis (kehilangan dll ditanggung sendiri).
- Emas digital: Risiko platform.
3. Biaya
- Emas fisik: Perlu menyiapkan biaya penyimpanan.
- Emas digital: Perlu menyiapkan biaya admin/transaksi.
4. Preferensi dan Gaya Hidup
- Emas fisik: Suka koleksi aset fisik dan tidak bergantung pada teknologi.
- Emas digital: Kamu ingin melakukan diversifikasi tanpa repot menyimpan emas secara fisik, dan nyaman bertransaksi online.
Lebih lanjut, Rista menjelaskan agar untuk berinvestasi dan mencapai financial freedom melalui produk safe heaven seperti emas, jangan dilakukan terburu-buru. Usahakan juga agar investasi emas, baik fisik maupun digital sudah sesuai dengan kebutuhanmu.
"Investasi bukan cuma soal untung rugi, ikut-ikutan beli karena iming-iming cuan yang menggembirakan, apa lagi coba-coba tanpa tahu ilmunya. Investasi emas jangan buru-buru, yang penting tepat waktu," papar Rista.
Baca Juga: Jual atau Gadai Emas Saat Kondisi Darurat? Ini Saran Perencana Keuangan
(*)