Beda Pendapat dengan Pasangan, Bagaimana Cara Sehat Mengatasinya?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 16 April 2025
Cara mengatasi beda pendapat dengan pasangan secara sehat.
Cara mengatasi beda pendapat dengan pasangan secara sehat. Freepik

2. Dengarkan Secara Aktif

Salah satu penyebab perdebatan memanas adalah karena masing-masing pihak hanya fokus mempersiapkan argumen untuk membalas, bukan benar-benar mendengarkan apa yang pasangan sampaikan. 

Cobalah praktikkan active listening, yaitu mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menyela. Boleh berikan respons seperti mengangguk atau dengan kalimat singkat seperti 'aku paham'. Lalu, ulangi kembali poin penting yang pasangan utarakan untuk memastikanmu benar-benar mengerti maksudnya. Hal ini bisa membuat pasangan merasa dihargai dan membuka jalan diskusi yang lebih tenang.

3. Hindari Menggunakan Kata-Kata Menyudutkan

Saat sedang berbeda pendapat, penting tetap menjaga kata-kata yang keluar dari mulutmu. Jangan menggunakan kalimat menghakimi, menyudutkan, atau menyerang pribadi pasangan, seperti "kamu tuh egois banget" atau "dari dulu memang kamu nggak pernah ngerti aku". Fokuslah pada isu yang sedang dibahas, bukan menyerang karakter pasangan.

4. Cari Waktu Tepat untuk Berdiskusi

Jangan pernah memaksakan diskusi saat salah satu pihak sedang lelah, lapar, emosi memuncak, atau dalam kondisi kurang nyaman. Pilih waktu yang tenang dan suasana hati lebih stabil untuk membicarakan perbedaan pendapat.

Jika perdebatan mulai memanas, kamu bisa ajukan jeda sejenak dan lanjutkan saat suasana lebih kondusif. Cara ini jauh lebih sehat daripada memaksakan diskusi saat emosi sedang tidak terkendali.

5. Fokus pada Solusi, Bukan Kemenangan

Banyak pasangan yang tanpa sadar lebih fokus membuktikan siapa benar dan salah daripada mencari solusi bersama. Padahal, dalam hubungan yang sehat, menang atau kalah bukanlah tujuan utama.

Usahakan untuk menggeser fokus perdebatan dari siapa yang paling benar menjadi bagaimana solusi terbaik yang bisa diambil agar kedua belah pihak merasa dihargai dan nyaman. Diskusi yang berorientasi pada solusi jauh lebih produktif dan membangun daripada sekadar adu argumen.

Baca Juga: Jalani Hubungan LDR, Ini Alasan Kenapa Kamu dan Pasangan Sering Bertengkar

(*)

Sumber: Center Stone
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini