Bangkit dari Keterpurukan, Ini Kisah Perempuan Bangun Bisnis di Tengah Krisis

Saras Bening Sumunar - Sabtu, 26 April 2025
Perempuan memulai bisnis.
Perempuan memulai bisnis. Perawit Boonchu

Parapuan.co - Meskipun situasi sulit sering kali membuat banyak orang merasa terjebak dalam keterpurukan, tidak sedikit perempuan tangguh di luar sana yang justru menjadikan masa-masa penuh ketidakpastian sebagai momen penting untuk menemukan kembali makna hidup, merintis jalan baru, hingga membangun bisnis yang sukses dari titik nol.

Kisah-kisah mereka bukan hanya sekadar cerita keberhasilan, tetapi juga pelajaran hidup tentang ketekunan, keberanian, dan kepercayaan pada diri sendiri yang mampu menginspirasi siapa saja untuk tidak menyerah dalam kondisi apa pun.

Banyak perempuan yang menghadapi berbagai tekanan di masa krisis, baik itu karena kehilangan pekerjaan, runtuhnya usaha keluarga, atau perubahan kondisi ekonomi yang mendadak. Dan di saat yang sama tetap harus menjalankan peran ganda termasuk menjaga kestabilan ekonominya.

Situasi seperti ini sering kali membuat seseorang merasa kehilangan arah, namun di tengah situasi berat tersebut, justru muncul semangat baru yang luar biasa kuat. Beberapa perempuan memilih untuk tidak berdiam diri dalam keterpurukan, melainkan berani mengambil langkah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu membangun bisnis dengan sumber daya yang sangat terbatas.

Misalnya saja, Dyah Laily Fardisa, pemilik usaha Oseng Mercon Bolosego. Dalam Virtual Media Briefing: Kita Hebat, Kita Bisa Berdayakan Perempuan bersama TikTok, Tokopedia, dan TikTok Shop pada Kamis (17/5/2025), Dyah menceritakan perjalanannan ketika meniti bisnis Bolosego.

Bisnis Bolosego dimulai Dyah pada tahun 2020 setelah dirinya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang juga imbas dari pandemi Covid-19. Berangkat dari semangat untuk bangkit, Dyah memutuskan untuk membantu seorang ibu penjual oseng mercon yang terdampak pandemi, serta menggandeng ibu-ibu di warung sekitar yang bernasib serupa. 

Dari situ, ia mulai meniti bisnis dengan menjual oseng mercon kemasan melalui e-commerce. Bisnis yang awalnya dilakukan delapan ibu, kini kian besar dan mempekerjakan lebih banyak orang.

"Awalnya, karyawan Bolosego hanya terdiri dari 8 orang ibu-ibu. Kini, kami bisa mempekerjakan 150 orang, dimana 50 persen dari jumlah tersebut merupakan perempuan yang berperan penting dalam menjaga cita rasa Bolosego," ujar Dyah.

"Pencapaian ini juga tidak terlepas dari peran platform Tokopedia dan TikTok Shop, yang turut berkontribusi 70 persen pada pendapatan online Bolosego," imbuhnya.

Baca Juga: Tambah Penghasilan, Ini Peluang Bisnis Menguntungkan untuk Perempuan Mandiri

Selain Dyah Lalily Fardisa, ada juga Yunna Mercier, sosok perempuan tangguh dan memulai bisnis dari pengalaman pribadinya. Animate, adalah brand perawatan kulit dan kecantikan lokal yang dibangun pada tahun 2021 lalu.

Bisnis skincare ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Yunna yang tidak cocok ketika menggunakan berbagai produk skincare. Pengalami inilah yang akhirnya membuat Yunna tergerak untuk memulai bisnis skincare.

Ia menyadari bahwa mungkin ada pula perempuan-perempuan yang juga mengalami situasi serupa seperti dirinya. Lebih jauh, sejak memulai usahanya, Yunna merasa senang lantaran dapat memberdayakan lebih banyak perempuan.

"Kini bisa memberdayakan lebih banyak orang, terutama kaum perempuan. Kini ada 70 persen pekerja perempuan dari total 800 karyawan Animate yang berpusat di Jakarta dan pabriknya di Bogor," imbuh Yunna.

Berdasarkan pengalaman Dyah dan Yunna, Kawan Puan yang saat ini mungkin sedang berada di titik terendah, jangan pernah kehilangan harapan. Krisis memang menyulitkan, tapi selalu ada celah kecil yang bisa kamu manfaatkan jika kamu mau membuka diri dan memaksimalkan potensi yang ada.

Mulailah dengan mengenali apa keahlianmu, hobi yang selama ini dianggap remeh, atau peluang kecil yang bisa kamu ciptakan dari lingkungan sekitar termasuk turut membantu memberikan peluang kerja pada sesama perempuan.

Kamu tidak perlu langsung memikirkan bisnis besar. Cukup mulai dari hal sederhana, pelan-pelan, sambil terus belajar dan memperluas jaringan.

Ingatlah, krisis bukan alasan untuk berhenti, tapi justru momen penting untuk bangkit dan membuktikan bahwa perempuan mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam situasi sesulit apa pun.

Baca Juga: Sukses Bangun Puluhan Toko di Seluruh Indonesia, Ini Perjalanan Bisnis Fashion Gaudi

(*)