4. Bagi Tugas Rumah Tangga dengan Adil
Pasangan yang sama-sama sibuk rentan mengalami konflik karena kelelahan atau merasa tidak dihargai. Maka, membagi tugas rumah tangga secara adil—bukan berdasarkan gender—bisa menjadi bentuk kerja sama dan penghargaan satu sama lain.
5. Rayakan Hal-Hal Kecil
Rayakan pencapaian kecil seperti menyelesaikan pekerjaan sulit, memasak bersama, atau berhasil tidur lebih awal setelah hari yang panjang. Ini bisa menjadi cara untuk mengingatkan bahwa kalian adalah tim yang saling mendukung.
6. Tetapkan Batas antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Cobalah untuk tidak membawa stres pekerjaan ke dalam rumah. Matikan notifikasi kantor setelah jam kerja bila memungkinkan, dan fokuslah pada keluarga. Kehadiran yang penuh (meski sebentar) jauh lebih berarti daripada kebersamaan yang setengah hati.
7. Jangan Lupakan Sentuhan Fisik dan Ungkapan Kasih Sayang
Pelukan, cium kening sebelum berangkat kerja, genggaman tangan saat nonton TV—semua itu memperkuat ikatan emosional. Meski sibuk, jangan abaikan bahasa cinta fisik yang bisa menenangkan dan menyampaikan rasa aman.
8. Lakukan Kegiatan Bersama Saat Libur
Manfaatkan akhir pekan atau waktu libur untuk berkegiatan bersama. Tidak harus mahal—jalan santai pagi, memasak bersama, atau menonton film favorit di rumah sudah cukup untuk menyegarkan hubungan.
Kesibukan memang tak bisa dihindari, tapi hubungan yang harmonis tetap bisa dijaga dengan niat dan perhatian yang konsisten. Rumah tangga yang kuat bukan hanya tentang seberapa sering bersama, tapi seberapa dalam koneksi yang dibangun setiap harinya.
Jadi, sepadat apa pun jadwalmu, pastikan selalu ada ruang untuk cinta di dalam rumah tangga.
Baca Juga: 5 Fase yang Dialami Perempuan Ketika Menghadapi Perceraian Rumah Tangga
(*)
*Sebagian artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).