3. FOMO Itu Nyata, Tapi Tidak Apa-Apa
Rasa takut ketinggalan momen (FOMO) tidak bisa dihindari. Banyak kegiatan anak yang diadakan pada jam kerja membuat ibu bekerja merasa kehilangan kesempatan berharga.
Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak ada orang tua yang bisa melakukan semuanya. Entah itu ibu rumah tangga atau ibu bekerja, setiap pilihan pasti mengandung konsekuensi.
Menerima kenyataan bahwa kita tidak akan bisa hadir di setiap momen bisa menjadi bentuk penerimaan yang sehat. Ini juga membantu kita fokus pada kualitas hubungan, bukan sekadar kuantitas waktu.
4. Temukan Pekerjaan yang Mendukung Peran Sebagai Ibu
Lingkungan kerja sangat berpengaruh pada kesehatan mental ibu bekerja. Jika berada di tempat kerja yang tidak menghargai peran sebagai orang tua, rasa stres dan bersalah bisa semakin besar. Sebaliknya, berada di tempat yang menghormati keseimbangan kerja dan keluarga bisa membawa perbedaan besar.
5. Tetapkan Batasan antara Pekerjaan dan Keluarga
Menjaga batas yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah kunci untuk menikmati keduanya. Saat bekerja, fokuslah pada pekerjaan. Saat bersama keluarga, hadirkan diri sepenuhnya.
Meski ada saat di mana batas itu kabur—misalnya saat anak sakit—membangun rutinitas dan disiplin waktu tetap membantu menciptakan harmoni.
Baca Juga: Work Life Balance Bagi Perempuan, Mungkinkah Hanya Sebatas Mitos?
(*)