Contohnya meliputi:
- Hiburan: Tiket bioskop, konser, atau pertunjukan.
- Makanan di Luar: Makan siang di restoran atau kafe.
- Belanja Fashion: Baju, aksesoris, atau barang-barang desainer.
- Keanggotaan Klub atau Gym: Untuk kebugaran dan sosialisasi.
- Travel dan Liburan: Perjalanan rekreasi yang meningkatkan kualitas hidup.
Pengeluaran keinginan biasanya disebut sebagai variable expenses karena jumlahnya dapat berfluktuasi tiap bulan, tergantung pada frekuensi dan jenis pembelian yang dilakukan.
Menyusun Anggaran untuk Kebutuhan dan Keinginan
Langkah yang dapat Kawan Puan lakukan untuk mengatur keuangan rumah tangga dengan seimbang:
1. Buat Daftar Pengeluaran: Tuliskan semua pembelian yang kamu lakukan—dari pembelian harian seperti sabun mandi hingga pengeluaran besar seperti asuransi.
2. Kelompokkan ke dalam Dua Kategori: Pisahkan antara pengeluaran yang masuk kategori kebutuhan dan yang termasuk keinginan. Sebagai contoh, paket data dasar atau langganan televisi masuk ke kategori kebutuhan, sementara paket premium atau tambahan saluran kabel bisa dikategorikan sebagai keinginan.
3. Tally dan Sesuaikan Prioritas: Hitung total pengeluaran di masing-masing kategori. Banyak ahli merekomendasikan prinsip anggaran 50/30/20, yaitu:
- 50 persen dari pendapatan digunakan untuk kebutuhan.
- 30 persen untuk keinginan.
- 20 persen untuk tabungan dan pembayaran utang.
Jika pengeluaranmu tidak seimbang, lakukan penyesuaian. Misalnya, kamu bisa mencoba untuk:
- Mengoptimalkan Pengeluaran Kebutuhan: Cari penyedia layanan yang menawarkan harga lebih kompetitif untuk tagihan listrik, asuransi, atau paket telepon.
- Memperkecil Pengeluaran Keinginan: Batasi frekuensi makan di luar atau belanja barang-barang non-esensial agar lebih terkendali.
Menyeimbangkan Keduanya dengan Bijak
Baca Juga: Ekonomi Bergejolak, Ini 7 Strategi agar Keuangan Rumah Tangga Stabil
Tidak ada formula yang tepat untuk setiap keluarga, karena kebutuhan dan keinginan dapat bervariasi tergantung pada gaya hidup, prioritas, dan situasi masing-masing. Yang terpenting adalah:
1. Mengevaluasi Kembali Pengeluaran Secara Berkala: Lihat kembali daftar pengeluaranmu secara rutin untuk memastikan bahwa kebutuhan utama terpenuhi dan pengeluaran keinginan tidak mengganggu stabilitas finansial.
2. Fleksibilitas dan Penyesuaian: Berikan ruang untuk penyesuaian apabila kondisi keuangan berubah—misalnya, saat ada pengeluaran tak terduga atau kenaikan pendapatan.
Dengan manajemen yang cermat, kamu dapat mengatur keuangan rumah tangga sehingga kedua aspek—kebutuhan dan keinginan—dapat terpenuhi tanpa mengorbankan simpanan untuk masa depan.
Langkah-langkah ini bukan hanya membantu mengatur keuangan, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.
(*)