Peran Penting Perempuan di Industri Hulu Migas, Dari Minoritas Menjadi Kekuatan Strategis

Saras Bening Sumunar - Senin, 28 April 2025
Peran perempuan di industri hulu migas.
Peran perempuan di industri hulu migas. varniccha kajai

Peran Sosok RA Kartini dalam Mengupayakan Kesetaraan

Kawan Puan, kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bekerja di industri hulu migas rupanya tak terlepas dari sosok RA Kartini. Hal ini juga disampaikan oleh Ni Made Truly Pinanti Sastra, Senior Production Engineer PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Subholding Upstream.

Ni Made Truly Pinanti Sastra, Senior Production Engineer PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Subholding Upstream.
Ni Made Truly Pinanti Sastra, Senior Production Engineer PT Pertamina Hulu Mahakam Zona 8 Subholding Upstream. Dok. Pertamina Hulu Energi

Menurutnya, perempuan bisa berkarya lebih tinggi karena adanya motivasi dari nilai-nilai keteladanan RA Kartini. Nilai-nilai tersebut dirasa sangat relevan dan inspiratif bagi perempuan masa kini, terutama dalam konteks semangat keberanian, daya juang untuk mendapatkan akses pendidikan, kesetaraan, dan peran aktif di masyarakat.

"Ini relevan dengan kehidupan perempuan masa kini untuk membangun personal branding yang juga membantu kinerja di dunia profesional," katanya.

Eva Fadlila menambahkan, dengan semangat RA Kartini, perempuan Indonesia diharapkan dapat terus memberi warna dan kontribusi nyata dalam setiap sektor pembangunan, termasuk industri energi yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. "Dunia migas membutuhkan perspektif perempuan untuk menjadi lebih adaptif dan berkelanjutan," kata dia.

Difa Kamila turut menekankan bahwa industri hulu migas memang menantang, meski begitu tetap penuh peluang untuk perempuan berkembang dan memberi dampak pada ketahanan energi nasional. "Percayalah pada kemampuan diri, terus belajar, dan berkembang agar bisa memberikan kontribusi terbaik untuk mengoptimalkan kebutuhan energi negeri," pungkasnya.

Peran perempuan di sektor hulu migas semakin penting dan tidak bisa diabaikan. Dengan dukungan kebijakan yang inklusif dan komitmen untuk kesetaraan gender, industri ini dapat memanfaatkan potensi penuh dari seluruh tenaga kerjanya.

Langkah-langkah ini tidak hanya menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil, tetapi juga mendorong inovasi dan keberlanjutan yang lebih besar.

Baca Juga: Benarkah Milenial Jadi Generasi Paling Cerdas Tapi Bergaji Terendah Sepanjang Sejarah?

(*)