Benarkah Bayi Tidak Punya Tempurung Lutut? Begini Penjelasan Medisnya

Arintha Widya - Selasa, 22 April 2025
Benarkah bayi tidak punya tempurung lutut?
Benarkah bayi tidak punya tempurung lutut? Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, tahukah kamu bahwa bayi terlahir tanpa tempurung lutut? Atau sebagian dari kamu mungkin pernah mendengar tentang bayi belum mempunyai tempurung di lututnya saat mereka lahir.

Sekilas mungkin terdengar aneh, tapi ada penjelasan ilmiah di balik pernyataan ini dan bukan sebatas mitos. Yuk, simak penjelasan apakah bayi punya tempurung lutut atau tidak seperti melansir Healthline!

Bayi Lahir dengan Tempurung Lutut yang Belum Keras

Secara medis, bayi memang memiliki tempurung lutut (patella), namun bentuknya bukan tulang keras seperti pada orang dewasa, melainkan terbuat dari tulang rawan (kartilago). Tulang rawan ini bersifat lebih lunak dan fleksibel dibandingkan tulang biasa, sehingga lebih aman saat bayi melewati proses persalinan.

Jika bayi lahir dengan tempurung lutut yang sudah berupa tulang keras, hal ini bisa menimbulkan risiko cedera baik bagi bayi maupun ibu saat proses melahirkan. Kartilago yang lunak juga memudahkan bayi bergerak bebas saat mulai belajar merangkak dan berjalan.

Kapan Tempurung Lutut Bayi Menjadi Tulang?

Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Pada anak-anak, proses ini mulai terjadi perlahan antara usia 2 hingga 6 tahun, dan akan terus berkembang hingga usia 10–12 tahun, saat tempurung lutut benar-benar terbentuk sempurna sebagai tulang keras.

Sebagian kecil kartilago tetap tersisa, dan sebagian lainnya menjadi jaringan lemak (fat pad) di sekitar lutut.

Risiko yang Bisa Terjadi Saat Perkembangan Lutut

Baca Juga: Apa Itu Second Night Syndrome Bayi Baru Lahir? Ini Tanda-Tanda dan Cara Mengatasinya

Karena struktur sendi lutut yang kompleks dan beban besar yang ditanggungnya, beberapa masalah bisa muncul selama perkembangan lutut anak, di antaranya:

  • Bipartite patella

Terjadi saat potongan tulang rawan yang seharusnya menyatu menjadi satu tulang justru tetap terpisah. Biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi dalam beberapa kasus bisa menimbulkan rasa sakit.

  • Penyakit Osgood-Schlatter

Cedera pada tendon yang menyebabkan benjolan nyeri di bawah tempurung lutut. Umumnya menyerang anak-anak aktif atau yang banyak berolahraga.

  • Cedera tendon atau ligamen

Tendon dan ligamen di sekitar tempurung lutut seperti ACL atau MCL bisa mengalami ketegangan atau robek, memberikan beban tambahan pada lutut.

  • Meniskus robek

Meniskus adalah tulang rawan di dalam sendi lutut yang bila robek bisa menyebabkan nyeri dan gangguan gerakan.

Tempurung Lutut pada Orang Dewasa

Ketika seseorang dewasa, tempurung lutut berfungsi sebagai pelindung dan penyeimbang gerakan lutut. Letaknya berada di dalam tendon otot paha depan (quadriceps) dan bekerja sama dengan ligamen serta kartilago di sekitarnya untuk menjaga kestabilan dan kelancaran pergerakan lutut

Karena itu, menjaga kesehatan lutut sangat penting, terutama karena setiap 1 kg berat badan bisa memberikan tekanan hingga 4 kg pada lutut.

Jadi, benar bahwa bayi tidak memiliki tempurung lutut berbentuk tulang keras, tapi mereka memiliki struktur kartilago yang kelak akan berkembang menjadi tulang tempurung lutut yang sesungguhnya.

Proses ini berlangsung secara alami seiring pertumbuhan, dan menjadi salah satu keajaiban dalam perkembangan tubuh manusia.

Baca Juga: Perempuan Bisa Mengalami Sakit Lutut di Usia Muda, Kenali Penyebabnya!

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Arintha Widya