Parapuan.co - Dalam rangkaian acara Kartini Kini 2025, sesi Wellbeing Talkfun menjadi sorotan lewat berbagai diskusi pembahasan seputar perempuan, mulai dari kesehatan mental, fisik, sampai kecantikan. Kamis (24/4/2025), Wellbeing Talkfun disajikan dalam topik "#DengarkanTubuhmu: Medical Check Up dalam Berbagai Fase Kehidupan Perempuan".
Diskusi ini membahas secara mendalam tentang pentingnya pemeriksaan kulit—organ terbesar manusia—terutama bagi perempuan yang tengah menjalani berbagai fase kehidupan. Sesi ini menghadirkan dr. Cecillia Young, dokter estetika sekaligus Head Doctor Klinik Kecantikan Athena Kemang.
Pada kesempatan tersebut, dr. Cecillia Young membedah bagaimana kesehatan kulit tak hanya soal kecantikan, tapi juga indikator awal dari berbagai kondisi kesehatan tubuh. "Kulit itu organ terluas dan paling terlihat dari luar. Apapun permasalahan di dalam tubuh kita, itu bisa terlihat dari luar," ujar dr. Cecillia.
Ia mencontohkan gejala sederhana seperti kulit kering atau kusam bisa menandakan tubuh kekurangan cairan, dan hal itu seharusnya menjadi sinyal awal untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Tak hanya perempuan, menurut dr. Cecillia, pria juga perlu menyadari bahwa pemeriksaan kulit berkala penting untuk menjaga kesehatan dan kepercayaan diri. Terlebih, penampilan di banyak profesi kini menjadi bagian dari nilai lebih dalam bersosialisasi maupun berkarier.
Kulit sebagai Cermin Kesehatan dan Usia
Dalam talkfun ini, dr. Cecillia juga menyoroti berbagai masalah kulit yang umum terjadi di setiap fase usia, mulai dari remaja hingga lansia.
1. Masa Remaja: Masalah umum seperti kulit berminyak, jerawat, dan kusam bisa diatasi dengan basic skincare seperti pembersih wajah, sunscreen, dan pelembap. Namun, jika jerawat sudah parah, perlu penanganan medis dengan antibiotik atau terapi tambahan seperti laser dan skin booster.
2. Usia Dewasa Muda (20-30an): Munculnya kerutan halus, kulit mulai mengendur, atau dark spot bisa diatasi dengan treatment seperti botox, laser, atau Haifu. Menurutnya, "Penampilan itu penting, apalagi kita adalah makhluk sosial. Kulit adalah hal pertama yang terlihat."
Baca Juga: 5 Bahan Makanan yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Kulit Perempuan
3. Usia 40 tahun ke atas: Salah satu perubahan paling kentara adalah bentuk wajah yang mulai berubah akibat menurunnya elastisitas kulit. "Ada yang namanya triangle of youth. Saat muda, wajah kita berbentuk segitiga terbalik. Tapi dengan bertambahnya usia, bentuk itu berbalik karena lemak di pipi turun dan pipi jadi kendur," jelas dr. Cecillia.
Faktor Risiko dan Gaya Hidup
dr. Cecillia juga mengingatkan pentingnya mengenali faktor risiko yang memperburuk kondisi kulit. Ia membaginya menjadi dua:
- Faktor Internal: Genetik dan usia yang tidak bisa dihindari.
- Faktor Eksternal: Gaya hidup seperti konsumsi makanan tinggi gula dan minyak, kebiasaan begadang, dan merokok.
"Misalnya, jerawat bisa dipicu oleh konsumsi makanan manis dan gorengan, karena bisa meningkatkan hormon androgen yang membuat produksi minyak berlebih," papar dokter yang juga pemain violin profesional ini.
Akses Teknologi dan Perawatan yang Beragam
Perawatan kulit kini berkembang pesat dengan teknologi estetika yang semakin canggih dan beragam. Mulai dari yang non-invasif seperti Haifu dan setrika wajah, hingga yang invasif seperti filler dan thread lift (tarik benang). Semua pilihan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pasien.
Menurut dr. Cecillia, "Kalau keluhannya sederhana seperti flek atau kerutan, bisa mulai dari treatment ringan. Tapi kalau sudah sagging berat, kita bisa kombinasi antara tarik benang dan laser."
Kesadaran Diri dan Deteksi Dini
Sesi ini mengingatkan bahwa perhatian terhadap perubahan kecil di kulit dapat menyelamatkan dari masalah yang lebih serius. "Kalau misalnya muncul bercak coklat atau tahi lalat yang berubah bentuk atau membesar, segera periksakan. Jangan tunggu sampai jadi penyakit yang lebih berat," tegas dr. Cecillia Young.
Melalui kampanye #DengarkanTubuhmu, Kartini Kini 2025 mendorong perempuan untuk lebih peka terhadap sinyal tubuh, termasuk lewat kondisi kulit. Sebab, kesehatan kulit bukan sekadar urusan penampilan, tetapi bentuk cinta dan tanggung jawab pada diri sendiri.
"Self-care itu penting. Pemeriksaan kulit adalah salah satu bentuknya," tutup dr. Cecillia Young yang disambut antusias para peserta.
Baca Juga: Efek Alkohol pada Kesehatan Kulit: Dari Dehidrasi hingga Penyakit Serius
(*)