Kasus Dugaan Pelecehan Masih Bergulir, Blake Lively Pidato Pentingnya Women Empowerment

Arintha Widya - Selasa, 29 April 2025
Blake Lively bicara soal women empowerment di Time100 Gala.
Blake Lively bicara soal women empowerment di Time100 Gala. Instagram/blakelively

Parapuan.co - Di tengah sorotan dunia terhadap kasus hukum yang melibatkan dirinya, Blake Lively muncul di panggung Time100 Gala dengan pesan yang jauh lebih besar dari sekadar kontroversi pribadi.

Ia menggunakan momennya sebagai salah satu orang paling berpengaruh tahun ini untuk berbicara tentang hal yang jauh lebih mendasar, yaitu kekuatan perempuan untuk menyelamatkan satu sama lain.

Akhir pekan kemarin, seperti dikutip dari Glamor, Blake Lively hadir di ajang penghargaan Time sebagai salah satu penerima penghargaan 100 orang paling berpengaruh. Ia mengawali pidatonya dengan ucapan terima kasih, kemudian menyinggung tentang pentingnya women empowerment dengan membicarakan sang bunda.

Dalam pidato emosionalnya, Blake Lively tidak berbicara tentang kasus yang sedang dihadapinya, melainkan tentang ibunya, Willie Elain McAlpin, seorang penyintas kejahatan berat terhadap perempuan.

Blake Lively menjelaskan bahwa saat sang ibu menjadi korban kekerasan, ia tidak pernah mendapatkan keadilan dari pelaku yang hampir merenggut nyawanya. Namun, hidup ibunya terselamatkan berkat keberanian seorang perempuan lain yang berbagi pengalaman serupa di radio.

"Perempuan itu dengan sangat gamblang membagikan bagaimana ia bisa melarikan diri. Dan karena mendengarkan perempuan itu berbicara tentang pengalamannya—alih-alih membungkam diri dalam ketakutan dan rasa malu yang tidak adil—ibu saya hidup sampai hari ini," ujar istri Ryan Reynolds tersebut.

Bagi Lively, inilah makna sejati dari women empowerment: kekuatan yang tidak selalu tampil dalam bentuk aktivisme besar-besaran, melainkan hadir secara diam-diam melalui keberanian untuk berbicara, berbagi, dan menyelamatkan orang lain. Tanpa perempuan asing yang berani bersuara itu, mungkin Blake Lively dan ibunya tidak akan berdiri hari ini.

Blake menyebut fenomena ini sebagai silent torch of womanhood—obor sunyi perempuan—sebuah warisan tak terucapkan tentang bagaimana perempuan mengajari satu sama lain untuk bertahan, secara fisik maupun spiritual.

"Ini adalah obor sunyi perempuan yang kita kenal—sebuah perjanjian bahwa secara pribadi, kita harus menunjukkan kepada orang lain bagaimana caranya bertahan," tuturnya penuh semangat.

Baca Juga: Blake Lively Disebut Alami Fat Shaming saat Syuting It Ends With Us, Apa Itu?

Sumber: Glamor
Penulis:
Editor: Arintha Widya