Tunjukkan bahwa kamu memahami perasaannya dengan memberikan umpan balik seperti parafrase atau pertanyaan terbuka yang membangun dialog.
3. Beri Waktu Komunikasi yang Berkualitas
Dalam kehidupan sehari-hari yang sibuk, kamu perlu secara sengaja menyediakan waktu untuk berbicara dengan pasangan secara mendalam. Jangan menunggu sampai konflik muncul baru mulai berdiskusi.
Jadwalkan waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati, baik itu di malam hari sebelum tidur atau saat makan malam bersama. Percakapan rutin yang bermakna bisa mempererat koneksi emosional kalian.
4. Belajar Menerima Kritik dan Umpan Balik
Komunikasi terbuka juga berarti siap menerima masukan, bahkan ketika hal tersebut terasa tidak nyaman. Saat pasangan menyampaikan hal-hal yang menjadi kekhawatirannya, cobalah untuk tidak langsung membela diri atau menolak.
Dengarkan dulu dengan niat untuk memahami, bukan untuk membantah. Ini akan memperkuat kepercayaan dan menunjukkan bahwa kamu menghargai perasaannya.
5. Jangan Menyudutkan
Daripada mengatakan, "Kamu selalu nggak peduli sama aku," akan jauh lebih konstruktif jika kamu berkata, "Aku merasa sedih ketika aku merasa tidak diperhatikan."
Penggunaan pernyataan "aku" membantu mengekspresikan perasaanmu tanpa membuat pasangan merasa diserang atau disalahkan. Ini bisa menciptakan atmosfer komunikasi yang lebih produktif dan tidak defensif.
Baca Juga: 3 Tips Efektif Menyelesaikan Konflik Pasangan LDR, Komunikasi Terbuka!
(*)