Parapuan.co - Tenaga profesional dari dunia kesehatan telah berjuang keras menemukan solusi untuk menangani Covid-19 yang makin hari makin meningkat kasusnya.
Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan terapi plasma, metode yang sebelumnya pernah dipakai untuk pasien SARS, MERS, dan H1N1.
Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai terapi plasma, ketahui dulu apa itu plasma?
Baca Juga: Tekanan Darah Rendah: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Plasma adalah bagian terbesar dari darah yang menghasilkan lebih dari setengah dari seluruh kandungan darah.
Plasma merupakan cairan yang ketika dipisahkan dari darah, warnanya kuning muda dan bening.
Terapi plasma sendiri ialah metode pengobatan yang penyembuhannya menggunakan bagian dari cairan darah tersebut.
Berhubung terapi plasma dalam hal ini digunakan untuk penyembuhan pasien Covid-19, maka sampel darah yang diambil berasal dari penyintas Covid-19.
Baca Juga: Ada Isu Pembekuan Darah, Indonesia Tunda Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Plasma kerap diminta untuk didonasikan karena mengandung antibodi yang bisa membantu pasien pulih dari penyakit dengan meningkatkan kekebalan tubuh mereka.
Plasma dari pasien yang telah sembuh melawan virus menyimpan antibodi yang diharapkan mampu membantu orang lain melawan infeksi yang sama.
Adapun syarat-syarat khusus bagi pendonor dan penerima plasma, berikut penjelasannya seperti mengutip Boldsky:
Baca Juga: Sejak Muda Bisa Terkena Hipertensi? Ini 4 Cara Menjaga Tekanan Darah