Kenali Dampak Buruk dari Sering Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan

Shenny Fierdha - Rabu, 17 Februari 2021
Kenali Dampak Buruk dari Sering Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan
Kenali Dampak Buruk dari Sering Menahan Buang Air Kecil bagi Kesehatan Freepik.com

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan termasuk orang yang suka menahan buang air kecil?

Bila kamu termasuk orang yang suka menahan buang air kecil, lebih baik mulai berhati-hati dengan kesehatan Kawan Puan.

Sebab, melansir Kompas.com, menahan buang air kecil bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti kandung kemih menjadi regang, infeksi saluran kemih, inkontinensia urine, dan retensi urine.

Baca Juga: Atasi Gangguan Anoreksia, Ketakutan Ekstrem saat Berat Badan Naik pada Perempuan

Namun, sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai masing-masing dampak tersebut, ada baiknya Kawan Puan memahami dulu cara kerja kandung kemih.

Kandung kemih manusia sehat dapat menampung sekitar 400-500 ml atau dua gelas urine sebelum mencapai batas maksimal.

Saat ada cairan yang mengisi setengah kapasitas kandung kemih, kandung kemih mengirim sinyal ke otak untuk segera buang air kecil.

Otak lalu menimbulkan keinginan untuk buang air kecil dan menginstruksikan kandung kemih untuk menahan urine sampai tiba di toilet.

Kandung Kemih Menjadi Regang

Salah satu dampak menahan buang air kecil terlalu lama dan sering adalah kandung kemih menjadi regang.

Akibatnya, individu akan sulit buang air kecil.

Bahkan, bisa juga timbul keinginan untuk terus-terusan buang air kecil.

Tak hanya itu, bila kandung kemih sudah regang, maka individu mungkin perlu memasang kateter urine.

Baca Juga: Mengulas Sejarah Hari Kanker Sedunia yang Diperingati Setiap Bulan Februari

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK terjadi ketika bakteri menginfeksi saluran kemih melalui kulit yang ada di dekat anus dan genitalia, maupun aliran darah.

Perempuan umumnya lebih sering mengalami ISK dibanding pria.

Ini lantaran jarak uretra pada perempuan lebih pendek daripada laki-laki.

Akibatnya, kuman yang menghuni kulit sekitar anus dan genitalia dapat menjangkau kandung kemih dengan lebih mudah.

Selain disebabkan oleh keseringan menahan buang air kecil, penyebab lain ISK adalah tidak minum banyak air putih.

Gejala-gejala ISK antara lain merasakan sensasi terbakar saat berkemih dan sakit di perut bagian bawah.

Penderita ISK juga mengeluhkan urine berbau busuk, urine tidak berwarna, bahkan urine berdarah.

Baca Juga: Alasan Masuk Akal Depresi Banyak Terjadi pada Wanita, Ini Penyebabnya

Inkontinensia Urine

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, inkontinensia urine adalah urine keluar begitu saja tanpa kehendak individu.

Kendati tidak membahayakan nyawa, namun inkontinensia urine dapat mengganggu kegiatan sehari-hari penderitanya.

Ada lima tipe inkontinensia urine yaitu inkontinensia urine tekanan, inkontinensia urine desakan, inkontinensia urine campuran, inkontinensia urine luapan, dan inkontinensia urine kontinua.

Inkontinensia urine tekanan yakni urine keluar saat kandung kemih mengalami peningkatan tekanan karena tertawa, bersin, batuk, mengangkat beban berat, maupun berolahraga.

Inkontinensia urine desakan adalah munculnya rasa ingin buang air kecil tiba-tiba dan mendesak lalu diikuti dengan keluarnya urine.

Inkontinensia urine campuran merupakan keluarnya urine karena faktor gabungan antara inkontinensia urine tekanan dan desakan.

Baca Juga: Ugh! Vagina Bau, Kenali 7 Aroma dan Penyebabnya, Yuk Cari Tahu!

Inkontinensia urine luapan adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih yang ditandai dengan pancaran urine yang lemah dan kandung kemih terasa penuh.

Inkontinensia urine kontinua bercirikan keluarnya urine terus-menerus pada penderita dan terkadang harus segera ditangani dokter agar tidak memburuk.

Retensi Urine

Retensi urine adalah kondisi ketika kandung kemih tidak bisa kosong total karena tersumbatnya aliran urine yang bebas melalui kandung kemih dan uretra.

Sebagai gambaran, kandung kemih merupakan bagian dari sistem kemih yang terkoneksi melalui ureter ke ginjal.

Walau jarang terjadi, urine bisa kembali ke ginjal serta menimbulkan infeksi atau kerusakan pada ginjal. (*)

Sumber: Kompas.com,cewekbanget.grid.id
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja