Parapuan.co - Istilah slow fashion mungkin masih asing di telinga Kawan Puan.
Tapi, sebenarnya, slow fashion ini bisa membantu kita untuk mengurangi limbah fashion, lho.
Seperti yang kita tahu, kalau industri fast fashion yang dihasilkan oleh pabrik telah menyumbang banyak limbah.
Tak hanya itu, melansir Zerowaste.id, banyak pekerja di pabrik fashion juga tidak mendapatkan upah yang layak.
Baca Juga: Ini Tips Pakai Kutek Tahan Lama, Bisa Awet Sampai Sebulan
Sebab itu, kini para desainer dan brand tengah mengalihkan produknya untuk ramah lingkungan.
Tapi, apa sih, sebenarnya slow fashion itu sendiri?
Menurut Oscar Lawalata, fesyen desainer menjelaskan kalau slow fashion sebenarnya merupakan produk yang tidak diproduksi secara massal.
“Pengerjaannya masih ada yang menggunakan tangan. Tidak diproduksi banyak, dan enggak terlalu mengikuti musim,” jelas Oscar mengutip Nova.id
Oscar juga menjelaskan kalau sebenarnya fashion mulai dapat perhatian, setelah rumah mode desainer mengeluarkan koleksinya.
Kala itu, para pekerja untuk rumah mode memang tidak banyak sehingga koleksinya pun sedikit dan mahal.
Lantaran harganya yang mahal, orang pun sudah berkurang untuk membeli busana dari rumah mode.
Baca Juga: 5 Skincare Lokal untuk Merawat Payudara
Oleh sebab itu, industri pabrik pakaian menjadi solusi untuk pencinta mode.
Namun, sayangnya, material yang dipilih pabrik ini banyaknya tidak ramah lingkungan.
Mereka banyak menggunakan polyester yang berasal dari plastik, dan pewarna kimia yang akhirnya mencemari lingkungan.
Bahan polyester menurut Chitra Subiyakto, Art Director Sejauh Mata Memandang, sangat sulit terurai dengan tanah sehingga limbah fashion pun jadi menumpuk.
Selain ramah lingkungan, apalagi manfaat slow fashion?
“Adanya slow fashion juga membuat fashion seperti manusia. Fast fashion itu bisa 3 bulan sekali ganti tren, orang juga sering ganti baju buat konten di Instagram. Slow fashion itu menyadarkan kita semua untuk bernapas dan step back,” jelasnya.
Selain itu, kita juga bisa membantu pekerja di balik industri fashion itu sendiri. Meskipun, produk yang dibuat dengan tangan biasanya lebih mahal, tapi kita seperti menghargai para pekerja itu sendiri.
Baca Juga: Inspirasi Tampil Santai nan Elegan, dari Padu Padan Blazer hingga Senyum Percaya Diri
“Kalau beli baju harganya Rp50.000, itu harus dipertanyakan berapa upah pekerjanya,bahannya seperti apa. Karena, kalau slow fashion itu memang mahal, karena itu sebagai apresiasi untuk pekerja fashion,” jelas Chitra.(*)