Padahal dalam analogi di atas, kita yang sebenarnya korban! Dilansir dari CewekBanget.id, Korban perilaku manipulatif sulit menolak permintaan pelaku karena adanya tekanan fisik maupun psikis.
Enggak hanya itu, pelaku juga kerap menanamkan keraguan pada korban yang dimanipulasi agar dia enggak bisa berpikir dengan jernih dalam memutuskan sesuatu.
Biasanya, keraguan tersebut ditanamkan dalam bentuk kata-kata yang tentunya sudah dimanipulasi.
Kalau sudah begini, korban akan bingung dengan dirinya sendiri karena dikaburkan oleh nilai-nilai manipulatif dari pasangan.
Terjadi Ketidaksetaraan
Ketidaksetaraan dalam sebuah hubungan bisa jadi bibit perilaku manipulatif, lho.
Perempuan atau laki-laki yang terlalu mendominasi tanpa mendengarkan pasangannya dalam setiap pengambilan keputusan bisa memberikan tekanan fisik dan psikis pada pasangan.
Pada akhirnya, perilaku manipulatif terus dilakukan tanpa disadari.
Meski laki-laki sering jadi korban manipulatif, ternyata perempuan lebih sering mengalainya.
Dilansir dari sumber yang sama, hal ini dipengaruhi juga oleh persepsi enggak setara antara perempuan dan laki-laki.
Apalagi persepsi ini sudah bertumbuh lama di tengah masyarakat sehingga membuat cowok menjadi individu yang lebih berkuasa, sementara cewek menjadi individu yang harus selalu memenuhi keinginan cowok.
Pakai kata Cinta
Untuk melakukan manipulasi pada pasangannya, pelaku akan menggunakan kata cinta.
Kamu sudah enggak sayang lagi sama aku; Dari awal memang hanya aku yang berjuang dalam hubungan ini; Maafkan aku yang terlalu sayang jadi melakukan hal ini adalah kalimat-kalimat yang wajib kita sebagai perempuan harus waspadai.
Jika pasangan terus menerus menggunakan kalimat ini saat keinginannya enggak terpenuhi, berarti kita sudah masuk dalam perilaku manipulatif dan hubungan yang enggak sehat.
Sulit Keluar dari Hubungan Manipulatif
Enggak bisa dipungkiri kalau keluar dari hubungan manipulatif memang sangat sulit.
Saat kita mulai sadar dan keburukan pelaku terungkap, biasanya ia akan memberikan cinta, harapan, janji manis untuk menutupi keburukannya.
Baca Juga: Revalina S Temat Bagi Pengalaman Menyapih Tanpa Drama: Si Kecil Itu Pinter kok