Parapuan.co - Perilaku manipulatif dalam sebuah hubungan itu sering banget terjadi, tetapi enggak disadari oleh pihak dalam hubungan tersebut.
Soalnya perilaku manipulatif dapat membuat seseorang enggak sadar bahwa dirinya sedang dimanfaatkan untuk sesuatu hal dengan menggunakan embel-embel cinta.
Jika hubungan tersebut terus dilanjutkan, bukan enggak mungkin hubungan yang kita bangun dengan pasangan jadi toxic relationship.
Entah kita atau pasangan yang melakukan perilaku manipulatif, tetapi kalau hubungan pacaran enggak sehat, sebaiknya segera menghentikannya.
Kalau kita yang melakukan, introspeksi diri wajib dilakukan. Tetapi kalau kita yang menjadi korban, lebih baik coba keluar dari hubungan tersebut.
Ada banyak tindakan manipulatif yang dilakukan pelaku kepada korbannya. Contoh kecilnya, pasangan meminta sesuatu dari kita dalam bentuk paksaan. Kalau enggak kita turuti? Pasangan bisa marah dan mengeluarkan kalimat yang seolah-olah dia adalah korban dan kita tidak menyayanginya.
Baca Juga: Memaknai Arti Cinta Lewat Sudut Pandang Andien Aisyah: Tidak Sekadar Romantisasi
Padahal dalam analogi di atas, kita yang sebenarnya korban! Dilansir dari CewekBanget.id, Korban perilaku manipulatif sulit menolak permintaan pelaku karena adanya tekanan fisik maupun psikis.
Enggak hanya itu, pelaku juga kerap menanamkan keraguan pada korban yang dimanipulasi agar dia enggak bisa berpikir dengan jernih dalam memutuskan sesuatu.
Biasanya, keraguan tersebut ditanamkan dalam bentuk kata-kata yang tentunya sudah dimanipulasi.
Kalau sudah begini, korban akan bingung dengan dirinya sendiri karena dikaburkan oleh nilai-nilai manipulatif dari pasangan.
Terjadi Ketidaksetaraan
Ketidaksetaraan dalam sebuah hubungan bisa jadi bibit perilaku manipulatif, lho.
Perempuan atau laki-laki yang terlalu mendominasi tanpa mendengarkan pasangannya dalam setiap pengambilan keputusan bisa memberikan tekanan fisik dan psikis pada pasangan.
Pada akhirnya, perilaku manipulatif terus dilakukan tanpa disadari.
Meski laki-laki sering jadi korban manipulatif, ternyata perempuan lebih sering mengalainya.
Dilansir dari sumber yang sama, hal ini dipengaruhi juga oleh persepsi enggak setara antara perempuan dan laki-laki.
Apalagi persepsi ini sudah bertumbuh lama di tengah masyarakat sehingga membuat cowok menjadi individu yang lebih berkuasa, sementara cewek menjadi individu yang harus selalu memenuhi keinginan cowok.
Pakai kata Cinta
Untuk melakukan manipulasi pada pasangannya, pelaku akan menggunakan kata cinta.
Kamu sudah enggak sayang lagi sama aku; Dari awal memang hanya aku yang berjuang dalam hubungan ini; Maafkan aku yang terlalu sayang jadi melakukan hal ini adalah kalimat-kalimat yang wajib kita sebagai perempuan harus waspadai.
Jika pasangan terus menerus menggunakan kalimat ini saat keinginannya enggak terpenuhi, berarti kita sudah masuk dalam perilaku manipulatif dan hubungan yang enggak sehat.
Sulit Keluar dari Hubungan Manipulatif
Enggak bisa dipungkiri kalau keluar dari hubungan manipulatif memang sangat sulit.
Saat kita mulai sadar dan keburukan pelaku terungkap, biasanya ia akan memberikan cinta, harapan, janji manis untuk menutupi keburukannya.
Baca Juga: Revalina S Temat Bagi Pengalaman Menyapih Tanpa Drama: Si Kecil Itu Pinter kok
Selain itu, kadang pelaku juga membawa abandonment issue atau masalah pengabaian karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari keluarga.
Alasan ini sering banget berhasil dilakukan pelaku untuk mendapatkan korbannya karena biasanya kita jadi iba dan sulit meninggalkan hubungan tersebut.
Kadang memang menyenangkan dan kita juga memiliki perasaan sayang yang sungguh-sungguh. Tetapi, lama kelamaan kita bisa kehilangan jati diri kita.
Sebab perilaku manipulatif yang dilakukan pelaku bisa membuatnya berubah menjadi obsesif, kasar, dan suka merendahkan.
Makin lama, kita akan makin sulit bertemu dengan teman bahkan keluarga kita. Pada akhirnya, kita hanya akan terjebak dengan hubungan enggak sehat.
Untuk kita dengan keadaan yang sama seperti di atas, segera minta pertolongan pada keluarga, teman-teman, atau psikolog.
Lebih baik menolak dari awal kalo kita enggak nyaman dengan permintaan pasangan. Sebab, perilaku manipulatif terjadi karena sebuah kebiasaan yang terpaksa dan enggak ada kesepakatan bersama.
(*)
Baca Juga: Bosan Ditanya Kapan Punya Pacar? Ini 5 Jawaban Savage Bikin Skakmat!