Perempuan di ruang publik
View this post on Instagram
Menurut perempuan yang memiliki reality show berjudul Being Bonang ini, masyarakat kita cukup menunjukan progres dalam membangun diversitas.
"Saya sangat senang melihat perempuan; terutama perempuan berkulit hitam yang mengambil peran dalam ruang yang sebenarnya milik mereka," ujar Bonang.
Pernyataan Bonang memang sejalan dengan banyaknya yang media mendukung perempuan dan mematahkan standar kecantikan.
Bukan hanya itu, beauty standard juga meluas dan lebih inklusif. Terbukti dari munculnya banyak influencer dan selebritis yang enggak berkuit putih.
Meski perempuan kini sudah banyak mengambil peran di ruang publik, tetapi Bonang tidak mudah puas dengan perjuangannya.
"Saya merasa banyak gatekeepers yang memungkinkan perempuan untuk berwirausaha masih laki-laki dengan perspektif laki-laki." Bonang menambahkan.
Gatekeeper adalah kata yang digunakan di media untuk mendeksripsikan orang-orang atau kelompok yang mengkurasi informasi di media maupun media sosial.
Ingin perempuan lebih maju
Walaupun perempuan sudah lebih berani mengambil peran di ruang publik seperti penjelasan PARAPUAN di atas, tetapi Bonang ingin melihat perempuan lebih maju.
Bonang ingin melihat lebih banyak perempuan dibekali dengan kemampuan yang tepat dan pengetahuan untuk bernegosiasi di dunia bisnis dan media.
Enggak hanya itu, Bonang juga ingin melihat banyak perempuan sebagai media platform owners, alih-alih hanya menjadi pembuat konten.
Sebagai analogi: Youtube yang dimiliki oleh Google, didirikan oleh laki-laki yakni Larry Page dan Sergey Brin.
Suatu saat Bonang menginginkan ada perempuan hebat yang mendirikan platform seperti YouTube saat ini.
Baca Juga: Situasi Adil antara Laki-laki dan Perempuan Harus Diciptakan Demi Kesetaraan Gender