Parapuan.co - Hampir satu tahun sudah kita menghadapi pandemi Covid-19 di negeri ini.
Selama masa pandemi ini banyak perusahaan yang menerapkan sistem work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
Bekerja terus-terusan di rumah juga bisa menimbulkan rasa lelah hingga menyebabkan stres dan depresi.
Mengutip dari Psychology Today, menurut jajak pendapat Gallup baru-baru ini, 60% orang Amerika melaporkan merasa kewalahan hampir sepanjang waktu saat menjalani WFH.
Dr. Nasiah Cirincione-Ulezi, Analis Perilaku Bersertifikat Dewan, yang berbasis di Illinois, percaya bahwa peningkatan jumlah orang yang bekerja dari rumah adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap melonjaknya tingkat stres , yang telah menjadi hal biasa.
Baca Juga: Gabungan Masker Ini Jadi yang Terbaik Tangkal Covid-19, Pakai Dua Masker Medis Malah Tak Dianjurkan
"Kami tidak bekerja dari rumah, kami hidup dari pekerjaan," kata Ulezi, seperti dikutip dari Psychology Today.
Ulezi pun mengungkapkan bahwa salah satu pasiennya mengeluhkan soal dirinya yang merasa terjebak selama WFH.
Dia melaporkan merasa sedih dan putus asa hampir sepanjang waktu.
Dia menggambarkan hari-harinya yang biasa seperti bangun, mengambil secangkir kopi, dan mulai online untuk mulai bekerja.
Sehingga dia tidak perlu keluar untuk suatu tugas, dia biasanya tetap memakai piyamanya sepanjang malam.