Praktisi Mode: Sustainable Fashion Harus Perhatikan Planet, People, Profit

Shenny Fierdha - Senin, 1 Maret 2021
Praktisi mode sekaligus Penasihat Indonesian Fashion Chamber, Tee Dina Midiani
Praktisi mode sekaligus Penasihat Indonesian Fashion Chamber, Tee Dina Midiani Shenny Fierdha

Baca Juga: Cara Menghilangkan Ketombe dengan Menggunakan Kulit Kentang, Praktis!

“Ada produsen yang kurang perhatian. Untuk menekan biaya produksi, misalnya, jadi melakukan eksploitasi terhadap tenaga kerja, memberikan upah pekerja yang tidak sesuai,” ujar Tee.

Contoh lain ketidakpedulian pebisnis fashion terhadap pekerja, lanjutnya, adalah jam kerja yang terlampau panjang serta aspek kesejahteraan dan kesehatan pekerja yang tidak diperhatikan.

Walau begitu, dia tidak merinci pelaku usaha fashion mana yang dimaksud dan apakah hal tersebut masih berlangsung.

Harus Untungkan Semua Pihak

Selain itu, Tee menekankan bahwa penggiat fashion tidak boleh mengejar profit atau keuntungan semata tanpa memikirkan orang dan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Mencuci Wajah Terlalu Sering, Bukan Bersih

“Jangan ambil profit saja untuk menguntungkan diri sendiri tapi merugikan pihak lain,” tegas dia.

Fashion sebaiknya dapat menguntungkan si pebisnis fashion serta orang dan lingkungan sekitar.

Caranya dengan memastikan alam dan para pekerja maupun masyarakat luas tidak “cedera” akibat usaha fashion yang dijalankan.

Sumber: Kontan.co.id,Press Release
Penulis:
Editor: Linda Fitria

BERITA TERPOPULER FASHION & BEAUTY: Hybrid Filler hingga Kesalahan saat Keramas