Parapuan.co - Praktisi mode Tee Dina Midiani mengungkapkan bahwa sustainable fashion (fashion berkelanjutan) harus memerhatikan elemen planet, people (orang), dan profit.
Tee menyatakan hal tersebut ketika menjadi pembicara dalam peragaan busana virtual Sustainability and Charity Event by Ali Charisma melalui aplikasi konferensi video Zoom pada Minggu (28/2/2021).
Baginya, prinsip sustainability atau keberlanjutan tidak melulu soal memakai bahan produksi fashion yang tak merusak alam.
“Sebab kita harus pikirkan juga keseimbangan antara planet, people, dan profit. Maksudnya, bagaimana kita bertanggung jawab terhadap lingkungan, pekerja, dan profit,” ucap Tee dalam acara tersebut.
Baca Juga: Rawat Celana Dalam, Hindari 7 Kebiasaan Ini agar Miss V Tidak Infeksi
Lebih lanjut, elemen planet atau lingkungan yang dimaksud adalah memastikan bahan baku produksi barang fashion bersifat ramah lingkungan.
Menurut dia, para penggiat fashion harus bekerja sama dengan orang atau perusahaan yang menyediakan bahan-bahan yang sejalan dengan isu keberlanjutan.
Tak berhenti di situ, para pelaku usaha fashion harus peduli juga dengan para pekerjanya.
Jangan mentang-mentang memedulikan lingkungan lantas abai terhadap karyawan.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Ketombe dengan Menggunakan Kulit Kentang, Praktis!
“Ada produsen yang kurang perhatian. Untuk menekan biaya produksi, misalnya, jadi melakukan eksploitasi terhadap tenaga kerja, memberikan upah pekerja yang tidak sesuai,” ujar Tee.
Contoh lain ketidakpedulian pebisnis fashion terhadap pekerja, lanjutnya, adalah jam kerja yang terlampau panjang serta aspek kesejahteraan dan kesehatan pekerja yang tidak diperhatikan.
Walau begitu, dia tidak merinci pelaku usaha fashion mana yang dimaksud dan apakah hal tersebut masih berlangsung.
Harus Untungkan Semua Pihak
Selain itu, Tee menekankan bahwa penggiat fashion tidak boleh mengejar profit atau keuntungan semata tanpa memikirkan orang dan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Mencuci Wajah Terlalu Sering, Bukan Bersih
“Jangan ambil profit saja untuk menguntungkan diri sendiri tapi merugikan pihak lain,” tegas dia.
Fashion sebaiknya dapat menguntungkan si pebisnis fashion serta orang dan lingkungan sekitar.
Caranya dengan memastikan alam dan para pekerja maupun masyarakat luas tidak “cedera” akibat usaha fashion yang dijalankan.
Tee kemudian menyinggung soal program donasi yang desainer kondang Ali Charisma lakukan yang menurut Tee berdampak baik pada masyarakat luas.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima oleh PARAPUAN pada Sabtu (27/2/2021), Ali mengajak masyarakat untuk berdonasi melalui situs dan aplikasi donasi benihbaik.com.
Baca Juga: Tak Selalu 8 Gelas Sehari, Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Tubuh?
Hasil donasi akan dipakai untuk menyediakan seragam sekolah bagi anak-anak usia sekolah yang tinggal di daerah terpencil Indonesia.
“Untuk berbagi dengan kelompok yang kurang beruntung, untuk membantu pendidikan adik-adik kita,” tutur Tee.
Selain menyarankan penggiat fashion untuk memerhatikan planet, people, dan profit, Tee juga berpesan agar para konsumen fashion turut berkontribusi.
Adapun kontribusi yang bisa dilakukan oleh penikmat fashion terbilang gampang.
Baca Juga: Tak Butuh Banyak Sinar Matahari, Ini Dia 7 Tanaman yang Cocok Jadi Hiasan di Dalam Ruangan
“Misal, kita berhemat air dan energi (listrik) saat mencuci baju. Atau kita bisa perpanjang usia baju dengan cara mix and match (padu padan),” jelas Tee.
Tee menilai bahwa isu keberlanjutan, khususnya dalam hal fashion, tidak terletak dalam tangan pelaku usaha fashion dan penggemarnya saja.
Semua orang harus terlibat.
“Karena isu keberlanjutan bukan cuma tren seru-seruan, tapi mutlak kita lakukan. Kita harus bertanggung jawab untuk hidup kita, kelangsungan planet ini, dan generasi yang akan datang,” pungkas Tee yang juga merupakan Penasihat Indonesian Fashion Chamber.
(*)