Parapuan.co - Ayo, Kawan Puan apakah masih sering begadang?
Kalau iya, wah, kamu harus mulai memperhatikan durasi tidur agar tubuh tetap sehat, lho.
Idealnya waktu tidur yang baik adalah dengan tidur lebih awal di malam hari dan bangun di pagi hari.
Tidur menjadi hal penting bagi kesehatan tubuh, karena aktifitas ini tidak hanya mengistirahatkan tubuh dan pikiran saja.
Tetapi juga menjadi waktu untuk membangun kembali otot-otot yang lelah setelah seharian.
Normalnya, durasi tidur memang disarankan harus 8 jam sehari. Namun, ternyata durasi tidur orang berbeda-beda lho!
Baca Juga: Sering Sulit Tidur? Ini 7 Cara Ampuh Bikin Cepat Tidur di Malam Hari
Yup, melansir healthline, sebenarnya durasi tidur setiap orang berbeda-beda tergantung dengan usia :
1. Lansia (65 tahun keatas) : 7-8 jam setiap hari
2. Dewasa (26-64 tahun) : 7-9 jam setiap hari
3. Dewasa muda (18-25 tahun) : 7-9 jam setiap hari
4. Remaja (14-17 tahun) : 8-10 jam setiap hari
5. Usia sekolah (6-13 tahun ) 9-11 jam setiap hari
6. Prasekolah (3-5 tahun) : 10-13 jam setiap hari
7. Balita (1-2 tahun) 11-14 jam setiap hari
8. Bayi (4-11 bulan) : 12-15 jam setiap hari
9. Bayi baru lahir (0-3 bualn) : 14-17 jam setiap hari
Melansir dari National Sleep Foundation, menyarankan kalau tidur yang baik dimulai pada pukul delapan malam hingga tengah malam.
Saat tubuh mengalami kekurangan waktu tidur, maka kondisi fisik ataupun emosional akan terganggu.
Sebab, rupanya kurang tidur selama satu malam dapat meningkatkan emosi negatif Kamu hingga 60 persen.
Baca Juga: Insomnia di Masa Pandemi? Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Sulit Tidur
Tidur juga memiliki peran penting dalam ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, ketika waktu tidur Kawan Puan tidak cukup.
Maka ritme sirkadian pada tubuh akan terganggu.
Sebagai informasi, ritme sirkadian adalah jam internal di dalam tubuh yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh.
Ritme sirkadian yang mengatur kapan waktunya kita tidur dan bangun melalui isyarat lingkungan, terutama cahaya. Bila ritme ini terganggu, kesehatan tubuh kita juga turut bermasalah.
Sehingga, kurang tidur juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur fungsi penting seperti, mengontrol nafsu makan, sistem kekebalan tubuh, metabolisme tubuh, dan berat badan.
Oleh sebab itu, kebiasaan kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti, diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung.
Sayangnya, untuk menilai tubuh telah mendapatkan istirahat yang cukup tidak hanya dinilai dari jumlah waktu tidur, namun juga dari kualitas tidur yang baik.
Meski belum ada kesepakatan terkait indikator untuk menentukan kualitas tidur yang baik, namun hal ini dapat dilihat dari :
Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini 6 Cara untuk Membantu Tetangga yang Positif Covid-19
- Berapa lama kamu tidur.
- Seberapa sering kamu terbangun
- Bagaimana waktu istirahat Kamu di keedi malam harisokan harinya
- Berapa lama waktu yang dihabiskan dalam tahap menuju tidur
Mengetahui betapa pentingnya durasi tidur yang cukup untuk kesehatan tubuh, Kawan Puan bisa memulai menjadikan istirahat yang cukup sebagai prioritas utama. (*)