"Kan padahal kita lagi ngantuk lagi males tapi pengen ML tapi enggak mau yang heboh. Pengen sama-sama dapet tapi nggak mau yang heboh " sambungnya.
Namun, jika salah satu pihak sama sekali tidak mendapakan orgasme, hal itu juga bukan merupakan hal yang baik untuk kehidupan seksualitas seseorang.
"Kalo dia bener-bener nggak mendapatkan orgasme dia juga bakal sedih juga," ucap Zoya.
Baca Juga: Enggak Ribet, Ini 7 Tanaman Hias yang Bisa Ditanam di Media Air
Jadikan Seks sebagai Kepuasan
Dari paparan Zoya, Alya pun mencoba menyimpulkan bahwa kenikmatan dibangun secara bertahap.
"Kalo kita dapat pleasure-nya kemudian kan keintiman bertambah. Si pleasure-nya ini adalah si orgasme tadi dan sexploration. Semakin keintiman bertambah semakin pengen diulang lagi si orgasme tadi," ucapnya.
"Jadi untuk biar nggak males, satisfaction itu harus juga dong?" tanya Alya.
Zoya menjelaskan bahwa yang terpenting adalah bagaimana mindset dan kepuasan harus ada dalam hubungan seksual.
"Gue ngeliatnya biar nggak fake orgasm itu punya niatan ‘gue harus puas juga dong, harus bahagia.' Atau ‘eh gue segini aja gue juga udah happy lho’ itu kan, it’s about mindset, Al," kata Zoya kepada Alya.
"Jadi, kalau yang oh gue harus begini banget nih, kita ada blue print-nya, kita ada ekspektasi, kan kalo seks pakai ekspektasi pegel juga ya," sambung Zoya.