Mengapa Kita Sulit Berhenti Makan Makanan Manis? Ini Penjelasannya!

Kinanti Nuke Mahardini - Selasa, 9 Maret 2021
Donat & kopi
Donat & kopi instagram.com/thebiteshot

Parapuan.co - Agar fungsi otak tetap berjalan, gula dibutuhkan oleh tubuh kita pada kondisi normal.

Sayangnya, gula dapat menyebabkan kecanduan yang membuat kita sulit berhenti mengonsumsinya. Padahal saat asupan gula berlebihan masuk ke tubuh kita, hal tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan sederet penyakit termasuk diabetes.

Kita mungkin berpikir kenapa sulit berhenti minum dan makan makanan manis. Faktanya, saat gula masuk ke mulut kita, gula akan mengaktifkan indera perasa yang mengirimkan sinyal ke otak.

Baca Juga: Bukan Cuma Lalapan, Kemangi Bisa Samarkan Bekas Luka dan 3 Hal Ini

Sinyal tersebut akan mengaktifkan sistem di otak dan melepaskan zat kimia dopamin sehingga kita merasa nyaman. Efek pelepasan dopamin menimbulkan perasaan kecanduan dan membuat kita ingin makan makanan manis terus menerus.

Pelepasan Dopamin Berlebih

Masih terkait dengan dopamin, saat zat ini dilepaskan berlebih, kita akan lebih sulit berhenti makan makanan manis yang biasanya mengandung gula.

Makanan manis atau gula yang menyentuh lidah membuat dopamin akan terus diaktifkan. Hal ini membuat kita terus mengninginkan rasa nyaman dari dopamin tersebut. 

Masalahnya gangguan fungsi otak tertentu di area prefrontal dan hipokampus yang penting untuk pembentukan mamori bisa terganggu karena terlalu banyak konsumsi makan makanan manis. 

Dilansir dari CewekBanget.id, makanan manis yang mengandung tinggi gula dapat memengaruhi memori jangka pendek karena peradangan di area otak. 

Melepaskan Insulin

Tidak hanya melepaskan dopamin, makanan manis yang masuk ke usus juga mengatifkan resepotor gula atau insulin untuk dilepaskan seperti yang PARAPUAN lansir dari CewekBanget.id. 

Baca Juga: Anak Sulit Mau Makan? Ini 5 Cara untuk Menambah Nafsu Makan

Mengonsumsi makanan manis berlebih bisa mengakibatkan pankreas memproduksi insulin ekstra dan memberi sinyal pada sel lemak untuk menyimpan glukosa, asam lemak, dan zat kaya kalori lain dalam jumlah berlebihan.

Kalori terlalu sedikit di aliran darah membuat otak mengira kita kekurangan bahan bakar dan mengirimkan sinyal lapar. Kita sebenarnya bisa mengurangi makanan manis asal dilakukan secara bertahap. 

 

Hal ini membuat otak dan tubuh tidak akan kaget dengan jumlah gula dan makanan manis yang dipangkas dalam menu makanan kita.

Kita juga bisa lebih mudah untuk mengatasi masalah kecanduan gula.

(*)

Baca Juga: Usai Cabut Gigi Bungsu? Konsumsi 10 Makanan Enak Ini Agar Cepat Sembuh



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja