Sehingga, saat vaksin ini disuntikan ke tubuh manusia akan memicu respon kekebalan tubuh terhadap protein spike, kemudian membentuk antibodi dan sel memori yang akan mengenali virus penyebab corona.
Vaksin AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 62,1 persen.
Angka ini pun sesuai dengan syarat efikasi yang diberikan secara darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni minimal 50 persen.
Dalam konferensi pers penerbita EUA BPOM, Penny Lukito, Ketua BPOM menyampaikan bahwa dalam proses evaluasi, vaksin diberikan dua dosis dengan interval 4 hingga 12 minggu pada total 23.745 subjek menunjukkan hasil yang baik.
Berdasarkan proses tersebut, maka vaksin dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.
Baca Juga: Panduan Penggunaan Masker dari CDC untuk Hadapi Varian Baru Covid-19
Usia penerima vaksin
Melansir dari laman BBC, (5/3/2021), beberapa negara Eropa awalnya menganjurkan pemberian vaksin AstraZeneca hanya diperbolehkan untuk usia 18-64 tahun.
Namun kini, Jerman dan Perancis telah memberikan izin untuk memberikan vaksin ini pada lansia atau usia di atas 65 tahun.