Parapuan.co - Kekuatan untuk memiliki pilihan adalah hal penting bagi ibu milenial. Hal ini juga termasuk pilihan merencanakan kehamilan dan menentukan kapan siap memiliki anak.
Salah satu cara pengendalian keluarga ini adalah dengan penggunaan alat kontrasepsi. Sedangkan, di Indonesia, pil kontrasepsi masih menjadi alat kontrasepsi andalan para ibu.
Sayangnya, masih banyak saja yang takut menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil kontrasepsi karena percaya dengan mitos yang beredar.
Baca Juga: Kenali Hipospadia, Kelainan Medis yang Dialami Aprilia Manganang
Pandangan negatif yang sering kali ditakutkan ialah pil kontrasepsi menimbulkan kegemukan, bikin rahim kering, hingga bikin mual-mual.
Namun, itu semua ternyata hanyalah mitos. Sebelum Kawan Puan menyimpulkan dan menganggapnya kebenaran, lebih baik simak dulu penjelasannya.
Tenang saja, PARAPUAN telah merangkum dari Tabloid Nova Edisi 1651 bagaimana fakta dari ketiga mitos yang kerap beredar itu. Simak, yuk!
Tidak Bikin Gemuk dan Jerawatan
Jika ada yang bilang pil kontrasepsi itu menimbulkan jerawat hingga kegemukan, jangan langsung dipercaya ya, Kawan Puan.
Sebab, dalam pil kontrasepsi modern ada komponen estrogen dan progesteron justru memiliki efek anti-androgenik.
Efek androgenik ini akan mengangkat minyak yag menjadi sumber masalah. Seperti mengurangi produksi sebum, mengurangi jumlah jerawat, serta mempercantik kulit dan rambut.
Baca Juga: Bahaya! Dehidrasi Bisa Picu Kecemasan Hingga Ganggu Aktivitas Otak
Selain itu, dalam pil kontrasepsi ada juga efek anti-mineralkortokoid yang akan mengatur kadar cairan dalam tubuh kita.
Apalagi, ditambah dengan adanya drospirenone yang menekan retensi cairan dan mencegah penumpukan cairan.
Pada jenis pil kontrasepsi modern juga, kadar hormon estrogen ditekan sedemikian rupa sehingga tetap mencegah kehamilan dengan tidak membuat tubuh gemuk.
Nah, jika terjadi kegemukan, maka bisa dicek pola makan dan pola hidup Kawan Puan. Atau konsultasikan ke dokter.
Tidak Bikin Rahim Kering
Pil kontrasepsi akan menekan terjadinya ovulasi, sehingga sel telur tidak diproduksi dan mencegah terjadinya fertilisasi.
Selain itu, mengonsumsi pil KB akan membuat lendir vagina menjadi lebih pekat sehingga dapat berfungsi sebagai penghalang bagi sperma untuk tidak masuk mencapai sel telur.
Pil KB juga membuat dinding rongga rahim menebal dan tidak siap untuk menangkap buah kehamilan.
Namun, jika penggunaan dihentikan dan ingin hamil, maka kondisi rahim akan kembali siap menerima terjadinya ovulasi dan tempat fertilisasi.
Baca Juga: Cara Ini Bisa Bantu Mengantisipasi Depresi Pasca Berhenti Menyusui
Benarkah Bikin Mual dan Muntah?
Efek mual dan muntah biasanya terjadi saat Kawan Puan mengonsumsi pil kontrasepsi dengan kadar hormon yang tinggi.
Akan tetapi, saat ini pil KB modern semakin berkembang dan berupaya untuk membuat efek sampingnya menjadi lebih minimal.
Caranya dengan menekan kadar hormon, yakni dengan menurunkan kadar drospirenone dan ethinylestradiol pada pil kontrasepsi.
Mulai dari dosis ethinylestradiol 50 mcg (levonorgestrel), 35 mcg (Siproteron asetat), 30 mcg (Drospirenone), hingga 20 mcg (Drospirenone).
Jadi, tenang saja Kawan Puan, karena efek mual dan muntah seharusnya sudah tidak lagi dialami oleh ibu milenial. (*)