Parapuan.co - Menjelang pernikahan tentu banyak persiapan yang harus dilakukan. Mulai dari mental, keuangan, dan juga kondisi fisik yang sehat.
Bahkan, pemeriksaan kondisi kesehatan tubuh bagi pihak perempuan dan laki-laki menjadi salah satu prasyarat menikah dari KUA.
Salah satu pemeriksaan kesehatan yang penting untuk dilakukan pasangan sebelum menikah adalah vaksinasi HPV. Namun, apa itu HPV?
HPV atau Human Papilloma Virus adalah virus yang biasanya ditularkan melalui kontak aktivitas seksual dan menyebabkan infeksi di kulit.
Baca Juga: Pilih Nikah atau Mapan Dulu ya? Ini Saran Psikolog dan Konsultan Keuangan
Virus HPV ini tidak hanya satu jenis, terdapat beragam jenis virus HPV yang bisa menginfeksi organ intim laki-laki dan perempuan.
Hal yang membahayakan adalah sebagian besar HPV tidak menimbulkan gejala, sehingga mereka yang terinfeksi tidak akan menyadarinya.
Namun, salah satu penyakit yang disebabkan oleh HPV adalah kanker serviks, penyakit kanker terbanyak kedua yang menyebabkan kematian perempuan di Indonesia.
Menurut data GLOBOCAN 2020, angka kematian akibat kanker serviks mengalami peningkatan sebanyak 15 persen dari tahun 2018.
Semula membunuh 50 perempuan setiap harinya, kini pada tahun 2020 hampir 57 perempuan meninggal setiap harinya karena penyakit tersebut.
Hal ini berarti, setiap tahunnya lebih dari 21.000 keluarga di Indonesia kehilangan ibu, anak perempuan, atau istri karena kanker serviks.
Padahal, kanker serviks merupakan satu-satunya penyakit kanker yang dapat dicegah dengan vaksinasi HPV.
Baca Juga: Hindari Perceraian, Ini Hal yang Wajib Dibicarakan Sebelum Menikah
Selain untuk mencegah kanker serviks, vaksinasi HPV juga dapat mencegah penyakit kulit dan kelamin pada laki-laki.
Oleh karena itu, vaksinasi HPV tidak hanya diperuntukkan untuk para perempuan, tetapi juga bagi laki-laki guna menjaga kesehatan reproduksi.
Mirisnya berdasarkan data, mereka yang rutin melakukan aktivitas seksual kemungkinan pernah terkena virus HPV dalam hidupnya.
Hal itu selaras dengan yang diungkapkan dr. Diana Mauria Ratna Asih, Sp.OG dalam diskusi virtual #VaksinasiHPVSebelumMenikah: Protected Together, Rabu (10/3/2021).
"Berdasarkan Center for Disease Control (CDC) Amerika Serikat, 8 dari 10 orang akan terinfeksi HPV dalam masa hidupnya," ujarnya.
Dr. Diana menjelaskan, selain karena aktivitas seksual yang kurang sehat, kanker serviks juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok dan pola hidup yang tidak sehat.
Mengingat, penyakit kanker serviks tidak menunjukkan gejala apapun dan waktu inkubasi dari virus HPV butuh waktu 10 tahun untuk berkembang menjadi kanker serviks.
Jika sejak awal tak sadar terinfeksi virus HPV, tak menutup kemungkinan ketahuan saat kanker serviks sudah parah. Oleh sebab itu, kanker serviks kerap disebut sebagai silent killer.
"Seringnya kanker serviks terdeteksi pada perempuan usia produktif, di mana perannya masih sangat dibutuhkan dalam keluarga,” tambah dr. Diana dalam diskusi virtual tersebut.
Baca Juga: Gagal Menikah Bukan Akhir dari Segalanya, Ini yang Harus Kamu Pahami
Manurutnya juga, umumnya mereka yang datang untuk pemeriksaan hasil diagnosisnya menunjukkan kanker serviks stadium akhir.
Oleh sebab itu, dengan melakukan vaksinasi HPV, maka kita dapat melakukan pencegahan primer penyakit kanker serviks.
Dengan melakukan vaksinasi, kita dapat terlindung dari infeksi virus HPV. Apalagi, efektivitas vaksin tersebut lebih dari 90%, terutama bagi yang belum rutin melakukan aktivitas seksual.
Sebagai anjuran vaksinasi HPV diberikan tiga kali secara berkala tepatnya pada 0–1–6 bulan atau 0–2–6 bulan.
Sebagai informasi, vaksin HPV disarankan diberikan pada perempuan saat berusia 9 hingga 55 tahun dan laki-laki saat berusia 9 hingga 26 tahun.
Dalam kesempatan yang sama, aktris Keisha Ratuliu yang sudah melakukan vaksin HPV sejak dini, mengajak semua pasangan yang akan menikah untuk melakukan vaksinasi.
"Saya ingin mengajak semua wanita dan pasangan yang akan menikah untuk segera melakukan vaksinasi ini, sehingga dapat terus melindungi diri sendiri maupun orang yang kita sayangi.
Jadi, ayo cegah kanker serviks dan penyakit terkait HPV lainnya dengan vaksinasi HPV segera, agar kita bisa melindungi bersama-sama!” pungkas Keisha. (*)