Salah satu gangguan saat menstruasi adalah kelainan pendarahan berupa hipermenorea maupun hipomenorea.
Hipermenorea merupakan kondisi pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari volume normal dan bisa kita perkirakan dari jumlah pembalut yang kita pakai dalam sehari.
Sebaliknya, hipomenorea adalah kondisi pendarahan menstruasi lebih sedikit dari normal.
Beberapa orang mengalami siklus menstruasi yang enggak teratur, entah lebih cepat atau malah lebih lambat dari siklus normal. Kita perlu waspada karena hal ini bisa jadi polimenorea atau oligomenorea.
Polimenorea merupakan siklus menstruasi yang lebih singkat atau kurang dari 21 hari, sehingga kita seolah mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, tetapi dengan volume darah relatif sama.
Sedangkan oligomenorea merupakan siklus menstruasi lebih lambat, bahkan lebih dari 90 hari sejak menstruasi terakhir.
Ada pula amenorea, kondisi menstruasi terhenti secara alami atau akibat konsumsi obat tertentu dan biasanya terjadi pada perempuan dalam masa kehamilan, menyusui, dan menopause.
Dismenore adalah gangguan kesakitan parah pada bagian perut bawah sebelum atau saat menstruasi, atau juga dikenal sebagai nyeri haid.
Meski hal ini normal, tapi segera konsultasi ke dokter jika rasa nyeri sudah enggak tertahankan hingga menghambat aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?