Nyeri Haid dan 3 Gangguan Saat Menstruasi yang Harus Kita Ketahui!

Salsabila Putri Pertiwi - Rabu, 10 Maret 2021
ilustrasi sakit perut saat haid
ilustrasi sakit perut saat haid foto: freepik.com

Parapuan.co - Sebagai perempuan, siklus menstruasi bulanan yang kita alami biasanya terjadi antara 21-35 hari dan normalnya berlangsung selama 3-7 hari dengan volume darah yang dikeluarkan sekitar 40-60 ml.

Meski menstruasi hampir setiap bulan, tetapi kita dianjurkan untuk mencatat setiap kondisi dan perubahan selama periode menstruasi agar dapat mengetahui adanya gangguan menstruasi.

Beberapa gangguan berikut ini mungkin terjadi saat menstruasi dan untuk mendeteksinya sejak awal agar dapat mencari penanganan yang tepat, kita harus mencatat sebaik mungkin. 

Berikut gangguan menstruasi yang mungkin kita alami: 

Baca Juga: Mudah! Lakukan 3 Hal Ini Untuk Katakan Selamat Tinggal pada Selulit

Kelainan Pendarahan

Salah satu gangguan saat menstruasi adalah kelainan pendarahan berupa hipermenorea maupun hipomenorea.

Hipermenorea merupakan kondisi pendarahan menstruasi yang lebih banyak dari volume normal dan bisa kita perkirakan dari jumlah pembalut yang kita pakai dalam sehari.

Sebaliknya, hipomenorea adalah kondisi pendarahan menstruasi lebih sedikit dari normal. 

Kelainan Siklus

Beberapa orang mengalami siklus menstruasi yang enggak teratur, entah lebih cepat atau malah lebih lambat dari siklus normal. Kita perlu waspada karena hal ini bisa jadi polimenorea atau oligomenorea.

Polimenorea merupakan siklus menstruasi yang lebih singkat atau kurang dari 21 hari, sehingga kita seolah mengalami menstruasi dua kali dalam sebulan, tetapi dengan volume darah relatif sama.

Sedangkan oligomenorea merupakan siklus menstruasi lebih lambat, bahkan lebih dari 90 hari sejak menstruasi terakhir.

Ada pula amenorea, kondisi menstruasi terhenti secara alami atau akibat konsumsi obat tertentu dan biasanya terjadi pada perempuan dalam masa kehamilan, menyusui, dan menopause.

Dismenore

Dismenore adalah gangguan kesakitan parah pada bagian perut bawah sebelum atau saat menstruasi, atau juga dikenal sebagai nyeri haid.

Meski hal ini normal, tapi segera konsultasi ke dokter jika rasa nyeri sudah enggak tertahankan hingga menghambat aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?

Nyeri haid juga terkadang menjadi tanda endometriosis atau kondisi ketika jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luarnya.

Endometriosis biasanya ditandai dengan nyeri hebat, juga bisa mengganggu kesuburan sehingga perlu dikonsultasikan untuk memperoleh terapi.

Metroragia

Pendarahan normalnya hanya terjadi saat tiba masa menstruasi.

Sedangkan metroragia adalah pendarahan yang terjadi di luar masa menstruasi.

Metroragia bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, infeksi, miom, hingga kanker.

(*)

Baca Juga: Kenali Vaksin Covid-19 AstraZeneca yang Baru Saja Tiba, dari Efikasi hingga Efek Samping



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja