Waspadai 3 Bahaya Ini Saat Kita Makan Kentang Goreng Terlalu Banyak

Kinanti Nuke Mahardini - Sabtu, 13 Maret 2021
ilustrasi kentang goreng
ilustrasi kentang goreng foto: freepik.com (free resources)

Resiko diabetes dan penyakit jantung

Kentang goreng kebanyakan terbuat dari kentang putih lho, Kawan Puan. Kentang putih sendiri terbukti lebih mudah terkonversi dalam bentuk gula di tubuh kita. 

Saat tubuh membutuhkan karbohidrat dalam waktu cepat, gula ini dipaksa untuk berubah sebagai energi. Jika tidak, gula akan disimpan dalam bentuk lemak. 

Kalau enggak mau lemak kita menumpuk, konsumsi kentang goreng lebih baik sebelum olahraga agar gula tersebut langsung terurai ya, Kawan Puan. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan kita tidak melakukan olahraga atau aktivitas fisik, karbohidrat dengan capat akan mengkonversi jadi gula yang tinggi dan produksi insulin bisa meningkat. 

Jika insulin terus melonjak, resistensi insulin bisa terus berkembang dan akhrnya kita beresiko terkena diabetes dan penyakit jantung. 

Hati-hati dengan lemak trans

 

 

Berasal dari pemanasan minyak nabati, lemak trans ini juga sangat buruk bagi tubuh kita karena berisiko tinggi menyebabkan penyakit jantung, kanker, dan diabetes. 

Lemak trans ini sama bahayanya dengan lemak jenuh. Sebagai informasi, lemak trans bertindak sebagai karsinogen dalam tubuh. Tidak hanya karsinogen dari lemak trans, tetapi kentang goreng juga memiliki tingkat akrilamida tinggi. Akrilamida diklaim sebagai zat penyebab kanker lho, Kawan Puan. 

Meski belum ada hasil konklusif terkait kentang goreng dan kanker, tapi para ahli kesehatan menyarankan agar kita membatasi makanan ini. Apalagi jika mengingat kanker pada terus meningkat terutama pada anak-anak. 

Baca Juga: Makin Betah Nongkrong! Ini 5 Rekomendasi Kedai Kopi di Jakarta yang Instagramable