Guru Sebut Hybrid Learning Solusi Tepat untuk Menjawab Segala Kendala PJJ

Anna Maria Anggita - Rabu, 17 Maret 2021
Ilustrasi belajar online.
Ilustrasi belajar online. Pixabay/zapCulture

Baca Juga: Pembelajaran Jarak Jauh Penuh Tantangan, Hybrid Learning Solusinya

“Bagi sekolah berasrama hybrid learning cukup membantu terutama dalam hal keuangan karena siswa datang ke asrama lebih banyak sehingga biaya operasional asrama cukup terbantu,” ucap Maria pada PARAPUAN.

Selain itu, ia menjelaskan bagi siswa-siswi berasrama, hal tersebut kurang menguntungkan karena mereka sebenarmya bisa tatap muka setiap hari, tapi sistem hybrid learning ini, mereka harus menyesuaikan diri dengan jadwal yg ada.

Sebelum dilaksanakan blended learning ini, Maria mengaku ada kendala jika semua pembelajaran dilakukan secara virtual.

Di antaranya ada beberapa siswa yang tinggal di daerah yang jaringan internetnya kurang baik, beberapa siswa yang tidak memiliki telepon genggam yang mendukung pembelajaran online, dan dana untuk pengadaan kuota internet yang minim.

Tak sampai di situ saja, ada pun masalah lainnya yakni adaptasi dari offline ke online cukup menyusahkan sebab pembelajaran online lebih melelahkan karena guru pun harus siap 24 jam untuk mendampingi siswa.

Baca Juga: Setahun PJJ, Tantangan Baru Kehilangan Pembelajaran hingga Dampak Penurunan Pendidikan Anak

Pasalnya kadang tengah malam, guru masih memandu peserta didik yang mengalami kesulitan mengirim tugas.

"Saya merasa seperti penagih hutang, melakukan segala cara seperti menelpon atau video call siswa atau pun orangtuanya untuk menagih tugas yg tertunda pengirimannya. Selain itu juga ngecek jika ada siswa yang tidak presensi PJJ,” imbuh Maria.

Guru yang sudah mengajar selama 19 tahun ini mengaku jika antusiasme murid ketika menjalani PJJ sangat baik.

Siswa-siswa baik asrama maupun non-asrama merasa sangat nyaman karena bisa menerima materi secara langsung.

Mereka pun memiliki kesempatan untuk melakukan tanya jawab dan diskusi jika ada materi yang kurang dipahami.

Baca Juga: Pentingnya Bercerita Pada Anak, Ini 3 Manfaat Hebat untuk Buah Hati

Selain itu pengumpulan tugas pun menjadi lebih teratur.

Sebagai informasi tambahan, sistem penerapan blended learning ini dilaksanakan berdasarkan nomor presensi ganjil dan genap para peserta didik.

“Tatap muka pun berjalan secara bergantian, siswa datang ke sekolah 3 kali dalam seminggu. Pembelajaran pun dilakukan pukul 08.00 WIB sampai dengan 11.30 WIB,” ujar Maria.

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Dobrak Stigma, Logina Salah Kontestan Pertama Miss Universe dengan Vitiligo dan Status Ibu