Parapuan.co - Hari Perawat Nasional yang diperingati setiap 17 Maret tampaknya diwarnai potret suram kasus Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia.
Melansir dari Kompas.com, data per Rabu (17/3/2021), ada penambahan 6.825 kasus baru Covid-19 dan 162 kematian akibat virus ini.
Dengan demikian total kasus Covid-19 mencapai 1.437.283 kasus dan total kematian sampai hari ini mencapai 38.915 orang.
Di tengah kasus yang tak kunjung turun, Presiden Joko Widodo mengapresiasi jasa perawat memerangi Covid-19 melalui cuitan di akun Twitter-nya pada Rabu (17/3/2021).
Baca Juga: Sampai Alami Hypoxia, Ini Kisah Perjuangan Perawat Covid-19 di Wisma Atlet
“Sudah setahun lamanya para perawat Indonesia di garis terdepan mengasuh dan melayani pasien-pasien Covid-19 di pusat-pusat layanan kesehatan negeri ini.
Mereka tersenyum di balik masker, berbicara lembut, dan tangguh mengemban amanah profesi. Terima kasih para perawat Indonesia.”
Sudah setahun lamanya para perawat Indonesia di garis terdepan mengasuh dan melayani pasien-pasien Covid-19 di pusat-pusat layanan kesehatan negeri ini. Mereka tersenyum di balik masker, berbicara lembut, dan tangguh mengemban amanah profesi.
Terima kasih para perawat Indonesia. pic.twitter.com/hfa3KIIHnr
— Joko Widodo (@jokowi) March 17, 2021
Perawat, di samping dokter dan apoteker serta petugas medis lainnya, bertaruh nyawa setiap hari melawan Covid-19.
Tak sedikit pula yang kalah dalam pertaruhan tersebut. Betapa tidak, dari Maret sampai Desember 2020, ada 171 perawat yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Tak Sengaja Minum Keringat
Meski berisiko besar tertular virus atau bahkan meninggal karenanya saat sedang bertugas di garda terdepan, perawat pasien Covid-19 tidaklah gentar.
Salah satunya adalah Melda Kartika, perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin, Padang, Sumatera Barat, yang diwawancarai Kompas.com pada Juni 2020.
Tak lama setelah virus itu masuk Indonesia pada Maret 2020, Melda ditunjuk oleh rumah sakit tempatnya bekerja untuk menangani pasien positif Covid-19.
Dia menampik rasa takutnya yang sempat muncul saat awal menghadapi pasien positif Covid-19 demi menyembuhkan mereka.
Baca Juga: MUI: Vaksinasi Covid-19 dengan Injeksi Intramuscular Tidak Membatalkan Puasa
Panas dan bermandikan keringat lantaran berjam-jam memakai alat pelindung diri (APD) saat bertugas, bahkan sampai tak sengaja meminum keringatnya sendiri, tak dihiraukannya.
“Yang membuat saya bertahan hingga saat ini untuk menjadi perawat pasien positif Covid-19 adalah panggilan jiwa.
Di mana muncul suatu kepuasan tersendiri ketika melihat orang yang sakit bisa menjadi sembuh,” kata Melda di RSUD Sadikin, Padang, Selasa (9/6/2020).
Kisah Melda hanyalah satu dari sekian banyak kisah haru, terkadang pilu, dan menggugah yang dialami perawat pasien Covid-19 setiap hari.
Patutlah kita mengapresiasi mereka. Salah satu yang Kawan Puan bisa lakukan ialah dengan mengetahui hari penting mereka, Hari Perawat Nasional.
Sejarah Singkat Hari Perawat Nasional
Memang apresiasi terhadap perawat bisa kita sampaikan kapanpun tanpa terpatok hari tertentu, namun Hari Perawat Nasional tentu spesial bagi mereka.
Selain semakin mengukuhkan jasa mereka bagi kesehatan bangsa, Hari Perawat Nasional juga membuat kita semakin salut dan hormat terhadap profesi mulia itu.
Melansir Tribunnews.com, Hari Perawat Nasional ditandai dengan didirikannya organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada 17 Maret 1974 di Bandung, Jawa Barat.
PPNI sendiri merupakan gabungan dari sejumlah perkumpulan perawat di tanah air yang sudah eksis sebelum 1974.
Beberapa perkumpulan tersebut yaitu Perkumpulan Kaum Verplegerfster Indonesia (PKVI), Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Perawat Indonesia (PPI), dan Ikatan Perawat Indonesia (IPI).
Situs resmi Ppni-inna.org menyebutkan bahwa visi PPNI adalah menjadi organisasi profesi yang disayangi sesama anggota, dicintai pemerintah, dan diperhitungkan oleh organisasi lainnya.
Adapun salah satu dari empat misi PPNI yakni mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang profesional, beretika, dan bermanfaat selayaknya profesi.(*)
https://ppni-inna.org/index.php/public/about/information-vision-mision/