Parapuan.co – Pada dasarnya setiap orang memiliki minyak alami yang diproduksi oleh kulit.
Hanya saja, kadarnya berbeda. Ada yang jumlah normal, ada pula yang lebih banyak.
Minyak di kulit, disebut sebum, dihasilkan oleh kelenjar sebasea (sebaceous glands) yang berukuran kecil dan jumlahnya paling banyak di wajah dan kepala.
Baca Juga: Punya Masalah Kulit Berminyak? Lakukan 7 Cara Ini untuk Mengatasinya
Sebum ini berfungsi untuk melindungi dan menjaga kelembapan kulit.
Lalu, kenapa ada orang yang produksi sebumnya lebih banyak daripada orang lain, sehingga memiliki tipe kulit berminyak?
Melansir Healthline, berikut tujuh alasannya, termasuk salah satunya adalah melewatkan perawatan wajah dengan pelembap.
1. Faktor genetik
Wajah berminyak paling sering terjadi karena faktor keturunan. Kalau salah satu orang tua dari Kawan Puan memiliki jenis kulit wajah berminyak, maka kamu pun kemungkinan besar juga memiliki tipe kulit serupa.
2. Faktor umur
Seiring waktu, kulit akan menua. Kelenjar sebasea akan melambat dan kulit kehilangan protein seperti kolagen. Inilah yang kemudian menjadi alasan orang memiliki kulit cenderung kering saat sudah tua.
Makanya kalau saat ini kulit wajah Kawan Puan cenderung berminyak, mungkin itu sebabnya usia yang masih muda, di mana kelenjar yang memproduksi sebum masih sangat aktif.
3. Faktor tempat tinggal
Orang yang tinggal di tempat beriklim panas dan lembap, cenderung memiliki lebih banyak minyak pada kulit.
Terlebih saat musim kemarau. Minyak di wajah akan diproduksi lebih banyak daripada saat musim hujan atau gugur.
Jadi kalau Kawan Puan tinggal di daerah yang cenderung panas, maka jangan heran kalau kulit wajah akan terasa lebih berminyak, daripada perempuan yang tinggal di daerah dingin.
4. Faktor pori-pori yang membesar
Tak jarang pori-pori wajah Kawan Puan mengembang lebih besar karena usia, fluktuasi berat badan, dan jerawat. Pori-pori yang besar ini cenderung menghasilkan minyak yang lebih banyak.
Baca Juga: Make Up Dewy Untuk Kulit Berminyak? Bisa Banget Lho! Simak Tipsnya
Jadi kalau Kawan Puan tidak memiliki keluarga dengan tipe kulit berminyak, mungkin itu berasal dari diri sendiri yang mengalami pori-pori besar.
5. Menggunakan produk perawatan kulit yang salah
Kesalahan dalam mengidentifikasi jenis kulit kemungkinan besar akan membuat Kawan Puan keliru memilih produk perawatannya.
Contohnya, mengira kulit wajah adalah kombinasi, padahal aslinya berminyak.
Makanya produk krim kental yang sebenarnya sangat cocok untuk kulit kombinasi pun memicu wajah berminyak semakin banyak memproduksi minyak.
Untuk mencegah kesalahan produk perawatan sebelum Kawan Puan membeli produk skincare dan makeup, ketahui apa tipe kulitmu sehingga tepat dalam menggunakan produk perawatan wajah.
6. Terlalu sering cuci muka atau eksfoliasi
Tujuan cuci muka dan eksfoliasi memang untuk mengurangi minyak berlebih pada wajah.
Tapi, bukan berarti Kawan Puan melakukannya dengan sering, ya.
Kalau terlalu sering, cuci muka dan eksfoliasi justru akan membuat kulit semakin berminyak, bukannya jadi normal atau kering.
Cukup dua kali sehari kamu harus cuci muka. Sedangkan eksfoliasi bisa dilakukan dua hingga tiga kali seminggu.
7. Melewatkan pelembap
Kulit sudah berminyak kok masih harus pakai pelembap? Bukannya makin lengket berminyak?
Baca Juga: Cocok untuk Kulit Berminyak, Begini Cara Membuat DIY Face Mist dari Bahan Alami
Anggapan ini sebenarnya kurang tepat ya, Kawan Puan. Meski kulit berminyak, tetap butuh pelembap agar tidak mengering.
Tidak peduli kulit kita berminyak atau normal, semua tipe kulit bisa saja kekurangan minyak di wajah.
Jadi, alih-alih melewatkan pelembap atau bahkan tidak pakai sama sekali, Kawan Puan bisa memilih produk yang cocok untuk wajah berminyak.
Misalnya, memakai pelembap ‘bebas-minyak’ dan ‘non-komedogenik’ untuk membantu pori-pori tetap bersih.
Itu dia penyebab kulit berminyak yang tidak pasti selalu karena faktor genetik. Selain mencari tahu penyebabnya, Kawan Puan juga harus pilih perawatan yang tepat.
(*)