Ini Pesan Alissa Wahid dan Ifa Hanifah Misbach untuk Perempuan yang Alami Hijab Issue

Arintya - Kamis, 18 Maret 2021
Pesan Alissa Wahid dan Ifa Hanifah Misbach untuk perempuan yang alami hijab issue.
Pesan Alissa Wahid dan Ifa Hanifah Misbach untuk perempuan yang alami hijab issue. Human Right Watch 2021

 

Parapuan.co - Hari ini (18/3/2021) Human Right Watch meluncurkan sebuah laporan bertajuk "Aku Ingin Lari Jauh: Ketidakadilan Aturan Berpakaian untuk Perempuan di Indonesia". Laporan tersebut menyoroti aturan yang mewajibkan perempuan dan anak perempuan Indonesia untuk mengenakan hijab di sekolah, di kalangan pegawai negeri, serta di kantor pemerintah. 

Laporan tersebut juga merupakan rekam kasus remaja dan perempuan yang mengalami body dysmorphic disorder, sebuah gangguan psikologis dengan perasaan merasa kurang pada penampilan diri, setelah perundungan dan intimidasi terus-menerus. 

Selain itu, peraturan-peraturan tersebut merupakan serangan terhadap hak dasar kebebasan beragama, berekspresi, dan privasi, serta kemampuan perempuan untuk memperoleh pendidikan, pekerjaan, dan jaminan sosial.

Baca Juga: Dukung SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah, Alissa Wahid Sebut Masih Ada Kesalahpahaman di Masyarakat

Bersamaan dengan peluncuran laporan tersebut, Human Right Watch beserta Gusdurian Network yang diwakili oleh Alissa Wahid dan psikolog Ifa Hanifah Misbach mengadakan webinar untuk menjelaskan tantangan yang dialami perempuan di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan penggunaan hijab. 

Seperti diketahui sebelumnya bahwa pada bulan Februari lalu, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang mengatur soal seragam beratribut agama. SKB tersebut ditandatangani langsung oleh Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Tito Karnavian (Menteri Dalam Negeri) dan Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama). 

SKB tersebut dibuat sebagai respons pemerintah terhadap kasus pemaksaan penggunaan hijab pada salah satu siswi non muslim di Padang, Sumatera Barat. 

Dan untuk mendukung para perempuan yang mengalami diskriminasi akibat hijab issue ini, Alissa Wahid mengatakan bahwa masalah ini bukan hanya soal hijab itu sendiri, tapi juga menyangkut hak untuk menentukan pilihan, keadilan gender, demokrasi, dan hak asasi manusia. 

“Untuk mendukung para perempuan dan anak perempuan Indonesia agar terpenuhi haknya  adalah sesuatu yang sangat penting. Dari permasalahan hijab ini, kita bisa sama-sama berjuang untuk Indonesia yang lebih baik. Kita juga bisa membawa Indonesia untuk menjalankan demokrasi yang sepenuhnya dalam rangka memenuhi setiap hak asasi di dalamnya,” ungkap Alissa.

Baca Juga: PARAPUAN Luncurkan Podcast Perdananya, Beri Ruang Aman Perempuan Berbagi Cerita

Ifa Hanifah Misbach juga menambahkan bahwa ketika kita  mendidik perempuan, maka sama halnya mendidik satu generasi. Psikolog asal Bandung ini juga berpesan untuk semua perempuan Indonesia untuk selalu berani dan tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain. 

“Jadilah dirimu sendiri, bebaskan dirimu dari segala ketakutan. Tidak ada satu orang pun yang bisa merendahkanmu. Tidak ada seorang pun yang bisa menjatuhkan martabatmu. So, be yourself, be happy!” ungkap Ifa.

Kawan Puan, untuk bisa membaca laporan "Aku Ingin Lari Jauh: Ketidakadilan Aturan Berpakaian untuk Perempuan di Indonesia" dari Human Right Watch ini, kamu bisa mengaksesnya melalui pranala berikut.(*)

 

Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja