Efek Samping Vaksin Covid-19 Lebih Banyak Dialami Perempuan, Kenapa?

Ratu Monita - Senin, 22 Maret 2021
Ilustrasi vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 freepik.com

Parapuan.co - Pemberian vaksin Covid-19 sudah mulai digalakkan oleh Pemerintah Indonesia sejak Januari lalu.

Sejumlah kelompok yang masuk ke dalam daftar prioritas juga sebagian sudah mendapatkan vaksinasi, seperti tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia.

Namun, ternyata terdapat perbedaan respons vaksin Covid-19 terhadap laki-laki dan perempuan, di mana efek samping itu lebih banyak dialami perempuan.

Sehingga tidak heran jika Kawan Puan telah melakukan vaksin dan efeknya sangat terasa, sedangkan pasangan atau teman lelakimu biasa aja bahkan bisa bekerja.

Baca Juga: Sudah Vaksin Covid Tapi Harus Tetap Taat Protokol Kesehatan, Kenapa?

Bahkan, hasil studi Centers of Disease Control and Prevention (CDC) pun menemukan perempuan lebih banyak melaporkan efek samping vaksin Covid-19 dibandingkan laki-laki.

Melansir dari Healthline, faktanya 79 persen laporan mengenai efek samping vaksin Covid-19 di Amerika datang dari para perempuan.

Rupanya, para ahli menyatakan, fakta bahwa efek samping vaksin lebih banyak dialami perempuan sudah terjadi bertahun-tahun.

Menurut para ahli, hal ini disebabkan, perempuan mengalami pramenopause dan memiliki kadar estrogen yang membantu mengaktifkan respon kekebalan tubuh, termasuk pada vaksin.

Sedangkan di sisi lain, laki-laki memiliki lebih banyak hormon testosteron yang dapat meredam respon tersebut.

Dapat dikatakan, perempuan lebih terdampak pada efek samping vaksin karena tubuh mereka lebih cepat dalam mengaktifkan apa yang terkandung pada vaksin ke dalam tubuhnya.

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa Hukum Vaksinasi Covid-19, Sebut Tak Batalkan Puasa

Menurut Dr Larry Schlesinger, president and chief executive officer dari Texas Biomedical Research Institute, sensitivitas reaksi tubuh perempuan pada vaksin juga terjadi pada penyuntikan vaksin lain seperti DPT dan influenza.

Dr. Schlesinger mengungkapkan, hormon estrogen pada perempuan akan mendorong tubuh untuk memproduksi sel T, yakni sel reaktor yang dapat melindung tubuh, termasuk saat vaksin masuk ke dalam tubuh.

Oleh sebab itu, efek samping vaksin Covid-19 lebih dirasakan perempuan.

Fakta ini pun menjadi sebuah tantangan saat ini, di mana perempuan harus diberi tahu tanpa menimbulkan ketakutan akan vaksin Covid-19.

Namun menurut Dr. William Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, hal ini bukan menjadi penghalang bagi para perempuan untuk menolak vaksin.

Sebab, efek samping ini sifatnya sementara dan hanya akan dirasakan sejala 24 jam setelah penyuntikan vaksin Covid-19.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 akan membantu kehidupan kembali normal mengingat virus Covid-19 dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.

Lantas, seperti kita tahu, vaksin menjadi alat untuk mencegah efek buruk tersebut. Jadi, Kawan Puan tidak perlu ragu untuk vaksin ya! (*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Mengenal Savant Syndrome, Kondisi Luar Biasa di Sinopsis Drakor Good Doctor