Telah membuat lebih dari 55 buku, Sadawi pernah dipenjara karena tulisannya.
Ia pernah masuk penjara saat pemerintahan Presiden Anwar Sadat dan dikutuk oleh Al Azhar, pemimpin Islam Sunni di Mesir.
"Saya menulis dengan Bahasa Arab. Buku saya dalam bahasa Arab dan ada juga yang diterjemahkan. Peran saya adalah untuk mengubah orang-orang saya," ujar El Sadawi yang pernah menghadapi banyak ancaman kematian selama hdupnya.
Baca Juga: Hari Hutan Sedunia, Pentingnya Menjaga Hutan untuk Generasi Masa Depan
Dari Al Jazeera, El Sadawi dianugerahi penghargaan Inana Internasional Prize di Belgia pada tahun 2005.
Setahun setelahnya, ia menerima penghargaan dari Council of Europe.
Pada tahun 2020, majalah Time memasukannya ke dalam daftar 100 Women of the Year.
"Saya bisa menggambarkan hidup saya yang didedikasikan pada menulis. ujar ibu dengan dua anak ini.
"Terlepas dari rintangan, saya terus menulis," sambung El Sadawi. (*)