Parapuan.co - Beberapa orang mungkin pernah mengalami hilangnya hasrat seksual, baik laki-laki maupun perempuan.
Umumnya hal ini hanya terjadi dalam beberapa waktu saja dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor biologis, psikologis, dan sosial, seperti dikutip dari laman Kompas.com, (10/12/2020).
Namun jika menurunnya hasrat seksual terjadi dalam waktu yang konstan dan bahkan membuat seseorang tak lagi memikirkan hal yang berkaitan dengan seks, ini menjadi sesuatu hal yang tidak wajar dan dapat disebut sebagai gangguan.
Kondisi menurunnya atau bahkan hilangnya hasrat seksual yang biasanya dialami oleh perempuan ini disebut dengan hypoactive sexual desire disorder (HSDD).
Baca Juga: Pasutri Wajb Tahu, Tingkatkan Gairah Seksual yang Menurun dengan 5 Cara Ini
Secara definisi, dilansir dari laman American Sexual Health Association, HSDD adalah kondisi tidak adanya fantasi atau pemikiran hal yang berkaitan dengan seksual, termasuk keinginan atau menerima perilaku seksual.
Hal ini pun tentu berdampak pada aktivitas seksual dengan pasangan yang jika dipaksakan justru menyebabkan penderita menghadapi tekanan dalam hubungan.
Faktanya menurut The Society for Women's Health Research, satu dari sepuluh orang perempuan mengalami HSDD, sehingga angka tersebut menjadikannya gangguan seksual paling umum pada perempuan.
Penyebab HSDD
Gangguan ini hadir bukan tanpa sebab, terdapat hal yang memicu timbulnya gangguan seksual ini.
- Adanya permasalahan pada kondisi fisik seperti kanker payudara, diabetes, stres, dan masalah tiroid.
- Ketidakseimbangan neurotransmitter pada otak
- Efek samping dari obat-obat tertentu yang digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, dan obat untuk darah tinggi.
- Masalah dalam hubungan juga bisa menjadi salah satu penyebab, misalnya seperti adanya konflik atau kurangnya rasa saling percaya antara satu sama lain.
- Kondisi psikologi juga dapat menjadi pemicu HSDD, seperti depresi, kecemasan, dan percaya diri yang rendah.
Baca Juga: Mengenal Self Gaslighting : Perasaanmu Juga Perlu Diakui , Lo!
Gejala HSDD
Mereka yang mengalami gangguan seksual HSDD umumnya akan mengalami penurunan hasrat seksual selama enam bulan atau lebih.
Apalagi, jika perubahan hasrat seksual yang terjadi begitu ekstrem hingga mempengaruhi hubungan dengan pasangan.
Melansir dari laman Healthline, gangguan HSDD ini biasanya ditandai seperti:
- Sedikit atau bahkan tidak ada minat dengan aktivitas sekual
- Sedikit atau bahkan tidak ada pikiran atau fantasi terkait hubungan seksual
- Hilangnya ketertarikan untuk memulai hubungan seks
- Sulit mendapatkan kesenagan dari aktivitas seks
Cara mengatasi
Gangguan HSDD ini dapat diobati dan terdapat berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengobatinya.
Melansir dari laman Healthline, kunci dari mengobati gangguan HSDD ini adalah memahami apa yang menjadi penyebab dari timbulnya gejala.
Ketika kamu melakukan konsultasi dengan dokter, ia mungkin akan bertanya terkait oabt-obatan apa yang sedang dikonsumsi, mengingat beberapa jenis obat-obatan dapat mempengaruhi gairah seksual.
Untuk kasus yang disebabkan oleh obat-obatan, mungkin dokter akan menyarankan untuk mengonsumi obat dengan dosis yang lebih rendah.
Lain halnya jika hal yang menjadi penyebab adalah masalah emosional, maka dokter akan menyarankan untuk konseling.
Baca Juga: 4 Aktivitas untuk Menghangatkan Hubungan Rumah Tangga Selama Pandemi
Seorang konselor tidak hanya akan mengajari cara berkomunikasi yang baik dengan pasangan, namun juga akan mengidentifikasi teknik seksual yang lebih menyenangkan.
Selajutnya, perempuan premenopause dan postmenopause biasanya akan mengalami perubahan kadar hormon estrogen yang disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke vagina.
Apabila kasus ini yang terjadi, maka dokter akan merekomendasikan untuk menggunakan krim, supositoria atau cincin untuk estrogen di vagina.
Dengan melakukan hal ini dapat meningkatkan alirah darah tanpa efek samping.
Pengobatan lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi pil flibanserin (Addyi) yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA).
Obat ini dipilih karena terbukti mampu meningkatkan gairah seksual pada perempuan premenopause dengan hasrat seksual rendah.
Baca Juga: Menyesal Telah Menyakiti Seseorang? Begini Cara Meminta Maaf yang Tulus dan Juga Baik
Akan tetapi obat ini tidak dapat dikonsumsi secara bebas karena tidak semua orang diperbolehkan untuk mengonsumsinya.
Obat lainnya adalah obat suntik bremelanotide (Vyleesi) yang juga telah disetujui oleh FDA untuk mengobati menurunnya gairah seksual pada perempuan.
Selain melakukan pengobatan, hal lain yang dapat kamu lakukan untuk mengembalikan gairah seksual kembali normal adalah dengan mengubah gaya hidup serta mengurangi stres.
Seperti rutin berolahraga dan menyisihkan waktu untuk berhubungan intim dengan pengalaman yang berbeda di setiap kesempatannya. (*)