Untuk itu, Aurel dan Atta diambil sampel darahnya untuk memeriksa kesuburan masing-masing. "Jadi tadi sudah cek, nanti kalau pas menstruasi dicek pas masa suburnya juga," pungkas Aurel.
Boleh jadi seperti Aurel dan Atta kelak, kebanyakan orang menganggap bahwa kehamilan anak kembar merupakan kabar yang menggembirakan.
Pasalnya, tidak semua orang mempunyai peluang yang sama besar untuk dianugerahi anak kembar. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya.
Dari sisi medis, faktor tersebut di antaranya genetik atau riwayat keluarga, kondisi fisik seperti tinggi dan berat badan ibu, usia ibu, serta jumlah kehamilan.
Meski demikian, belum banyak orang yang menyadari risiko kehamilan kembar yang lebih tinggi dibandingkan kehamilan biasa.
Baca Juga: Duh, Anemia Rentan Dialami Perempuan, Ini 7 Makanan untuk Mencegahnya
Melansir Nakita.id, berikut adalah risiko komplikasi kehamilan anak kembar yang dapat dialami ibu dan bayi. Simak, yuk!
Diabetes gestasional
Diabetes gestasional adalah penyakit diabetes yang muncul saat kehamilan dengan ditandai kadar gula darah yang tidak stabil.
Pada kehamilan tunggal, penyakit ini memang bisa terjadi, tetaoi kemungkinan terjadinya hanya sekitar 5 persen saja.
Sedangkan pada kehamilan anak kembar, risiko terkena diabetes gestasional menjadi lebih besar dua kali lipat.