Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Ingin Punya Anak Kembar, Kenali Risiko Kehamilannya

Ragillita Desyaningrum - Selasa, 23 Maret 2021
Setelah lamaran, Aurel dan Atta mempersiapkan diri untuk program kehamilan anak kembar.
Setelah lamaran, Aurel dan Atta mempersiapkan diri untuk program kehamilan anak kembar. instagram.com/aurelie.hermansyah

Hyperemesis gravidarum

Hyperemesis gravidarum adalah kondisi ketika ibu hamil mengalami mual dan muntah yang tidak biasa, melebihi morning sickness.

Kondisi mual dan muntah yang hebat ini akan terasa sangat mengganggu, dan jika semakin parah mungkin ibu harus dirawat di rumah sakit.

Selain itu, ibu mungkin juga bisa kehilangan berat badan sekitar lima persen karena kondisi ini.

Kelahiran prematur

Perlu diketahui bahwa rata-rata ibu hamil kembar melahirkan prematur yaitu pada minggu ke-35.

Baca Juga: Tak Cuma Dukungan Keluarga, Perhatikan Hal Ini Supaya Siap Jalani Kehamilan

Hanya 40 persen dari kehamilan kembar yang dapat berjalan hingga akhir waktu kehamilan.

Adapun kelahiran bayi kembar baru dapat diprediksi sekitar setelah 20 minggu dan sebelum 37 minggu.

Darah tinggi

Sekitar 37 persen ibu yang mengalami kehamilan kembar mengalami tekanan darah tinggi yang disebut pregnancy-induced hypertension (PIH).

Tidak main-main, angka ini bahkan lebih tinggi 3-4 kali dibandingkan kehamilan tunggal.

Kondisi ini tidak boleh diremehkan sebab dapat membahayakan ibu maupun bayi dengan risiko kelahiran prematur, gangguan pertumbuhan, serta lahir dalam keadaan meninggal.



REKOMENDASI HARI INI

Tips Switch Career buat Perempuan: 2 Langkah Memulai Jalur Karier Baru