1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistis (PCOS) terjadi ketika perempuan punya kelainan hormonal, di mana hormon androgennya berlebih.
Gejala PCOS yang paling utama ialah si penderita tidak menstruasi dalam waktu yang lama, bisa sampai satu hingga empat bulan.
"Pada pemeriksaan USG, telurnya tampak seperti roda pedati, kecil-kecil, ukurannya sama semua, dan tak matang," ujar dr. Yuma Sukadarma, Sp.OG., Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
Meski PCOS bisa disebabkan faktor genetik, penyakit ini paling sering timbul karena pengaruh gaya hidup, terutama obesitas.
Bahkan, yang tadinya sehat, bisa punya PCOS jika kegemukan, banyak mengonsumsi makanan berkabohidrat dan kolestrol tinggi. Apalagi ditambah dengan malas berolahraga.
Walaupun PCOS memicu infertil, menurut dr. Yuma, bukan berarti orang PCOS pasti enggak punya anak. Karena banyak juga pengidap PCOS yang bisa hamil.
Baca Juga: Ini 5 Cara Usir Rasa Lelah Jelang Persalinan, Ibu Hamil Wajib Tahu!
Namun yang pasti, "PCOS tak bisa disembuhkan 100 persen. Bahkan, sekalipun udah pernah hamil, PCOS akan balik lagi," terang dr. Yuma.
2. Miom
Miom ialah gumpalan yang timbul di rahim. "Sel telur imatur dan tidak cukup matang. Sehingga terlalu responsif terhadap paparan hormon estrogen.
Responsif artinya harusnya tidak membelah diri, dia malah membelah," terang dr. Yuma terkait penyebab terjadinya Miom.
Penyakit ini kemungkinan besar karena faktor genetik yang distimulasi oleh gaya hidup. Misal, terlalu banyak makan kolestrol dan kacang kedelai yang bisa meningkatkan hormon estrogen.
Jika menstruasi Kawan Puan terasa sakit hingga mengganggu aktivitas, periksakanlah karena inilah gejala utama Miom.