Penting! Kenali 5 Gangguan Kesuburan yang Dipengaruhi Gaya Hidupmu

Aghnia Hilya Nizarisda - Rabu, 24 Maret 2021
Ilustrasi perempuan yang mengalami gangguan kesuburan.
Ilustrasi perempuan yang mengalami gangguan kesuburan. AleksandarGeorgiev

Parapuan.co - Tidak sedikit cerita perempuan yang menunggu bertahun-tahun untuk mendapatkan momongan karena susah hamil.

Rupanya setiap tahun angka perempuan mengalami infertil terus meningkat. Infertilitas ini ketika sudah menikah dan berhubungan seks teratur dalam setahun tapi belum juga hamil.

Akan tetapi, melansir dari Tabloid Nova Edisi 1640, rupanya gaya hidup menjadi penyebab utama dan memicu infertilitas atau gangguan kesuburan.

Baca Juga: Tampak Kenyal dan Segar, Begini 4 Ciri Kulit Sehat Saat Sedang Hamil

Salah satunya ialah usia menikah. Usia menikah menentukan kualitas sel telur si perempuan. Semakin tua usia, maka semakin menurun kualitasnya.

Selain itu, makanan pun memegang peran. Apalagi jika diperparah dengan malas berolahraga hingga tidak cukup waktu istirahat atau tidur.

Jika gaya hidup kita seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan akan hadir penyakit yang menjadi penyebab infertilitas atau gangguan kesuburan pada diri kita. Apa saja?

1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom ovarium polikistis (PCOS) terjadi ketika perempuan punya kelainan hormonal, di mana hormon androgennya berlebih.

Gejala PCOS yang paling utama ialah si penderita tidak menstruasi dalam waktu yang lama, bisa sampai satu hingga empat bulan.

"Pada pemeriksaan USG, telurnya tampak seperti roda pedati, kecil-kecil, ukurannya sama semua, dan tak matang," ujar dr. Yuma Sukadarma, Sp.OG., Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.

Meski PCOS bisa disebabkan faktor genetik, penyakit ini paling sering timbul karena pengaruh gaya hidup, terutama obesitas.

Bahkan, yang tadinya sehat, bisa punya PCOS jika kegemukan, banyak mengonsumsi makanan berkabohidrat dan kolestrol tinggi. Apalagi ditambah dengan malas berolahraga.

Walaupun PCOS memicu infertil, menurut dr. Yuma, bukan berarti orang PCOS pasti enggak punya anak. Karena banyak juga pengidap PCOS yang bisa hamil.  

Baca Juga: Ini 5 Cara Usir Rasa Lelah Jelang Persalinan, Ibu Hamil Wajib Tahu!

Namun yang pasti, "PCOS tak bisa disembuhkan 100 persen. Bahkan, sekalipun udah pernah hamil, PCOS akan balik lagi," terang dr. Yuma.

2. Miom

Miom ialah gumpalan yang timbul di rahim. "Sel telur imatur dan tidak cukup matang. Sehingga terlalu responsif terhadap paparan hormon estrogen.

Responsif artinya harusnya tidak membelah diri, dia malah membelah," terang dr. Yuma terkait penyebab terjadinya Miom.

Penyakit ini kemungkinan besar karena faktor genetik yang distimulasi oleh gaya hidup. Misal, terlalu banyak makan kolestrol dan kacang kedelai yang bisa meningkatkan hormon estrogen.

Jika menstruasi Kawan Puan terasa sakit hingga mengganggu aktivitas, periksakanlah karena inilah gejala utama Miom.

Namun, "Miom memang bikin susah hamil, tapi bukan berarti tidak bisa sama sekali. Tergantung jenis miomnya.

Biasanya yang kita tuduh jika mengganggu dan menekan rongga dalam rahim," ujar dr. Yuma. Kondisi inilah yang membuat kita sulit hamil.

3. Endometriosis

Salah satu penyebab infertilitas ini akibat jaringan endometrium yang seharusnya di dalam rahim dan luruh sebagai darah menstruasi, tapi tak bisa keluar dan mengendap di tuba falopi.

Endapan inilah yang menyumbat saluran tempat lewatnya sel telur. Nah, mirip dengan miom, gejala endometriosis ialah sakit saat menstruasi diiringi darah yang berlebih.

Endometriosis biasanya terjadi karena faktor genetik. Namun, endometriosis masih memungkinkan untuk hamil.

Baca Juga: Sering Dialami Ibu Hamil, Ternyata Begini Cara Sederhana Cegah Flek Hitam di Kulit

"Tergantung letak dan jenisnya. Ada yang kecil tapi nyerinya luar biasa dan ada yang terlihat besar tapi enggak sakit dan bisa lahiran normal," ujar dr. Yuma.

4. Klamidia

Klamidia ialah infeksi pada vagina. Infeksi ini salah satunya disebabkan pola seks yang sering berganti-ganti pasangan.

Jika perempuan terkena Klamidia, maka akan terjadi perekatan hingga akhirnya menyebabkan sperma sulit menembus ke dalam rahim.

Nah, infeksi ini hanya dapat diperiksa di laboratorium.

"Kalau dia sudah menyebabkan pembengkakan pada tuba, baru kelihatan di USG,” ujar dr. Yuma. Penyakit ini sebagian besar tidak menunjukkan gejala.

5. Gangguan Sperma

"Beberapa kasus yang cukup banyak menyebabkan infertilitas ialah kelainan sperma. Laki-laki kan masalahnya cuma gangguan sperma.

Jumlah spermanya enggak cukup atau (kualitas) spermanya jelek," ungkap dr. Yuma.

Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, kurang vitamin, suka pakai jeans ketat, suka naik motor terlalu lama, memengaruhi dan mengurangi tingkat kesuburan pria.

Meskipun ada faktor genetik lain seperti zero sperma dan faktor organik seperti varikokel (pembengkakan pada pembuluh darah vena dalam kantong zakar).

Baik perempuan maupun laki-laki berpeluang mengalami gangguan kesuburan. Sehingga, saat ingin memiliki momongan, keduanya pun perlu melakukan pemeriksaan, ya! (*)

Sumber: Tabloid Nova
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda

Hati-Hati, Ini Risiko Jika Riasan Mata Tidak Dibersihkan Maksimal